Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Presiden Venezuela Tuduh Trump Berencana Membunuhnya
12 Oktober 2018 11:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Hubungan antara Venezuela dan Amerika Serikat kembali memanas. Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh pemerintahan Presiden AS Donald Trump berencana membunuh dirinya.
ADVERTISEMENT
Klaim itu disampaikan Maduro lewat siaran televisi nasional. Ia menyebut, Trump meminta pemerintah negara tetangganya Kolombia untuk menghabisi nyawanya.
"Mereka (Kolombia, -red) telah diminta Gedung Putih untuk membunuh Maduro," sebut keterangan Maduro seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/10).
"Saya berjanji tidak akan ada sehelai pun rambut saya yang akan jatuh ke tanah," sambung dia.
Sebelumnya Maduro juga menuduh Kolombia berencana membunuhnya usai bom drone meledak di atas tempatnya berpidato di Caracas, Agustus lalu.
Maduro tidak memberikan detail resmi mengenai klaimnya tersebut serta tak menyertakan bukti omongannya itu. Kementerian Informasi Venezuela juga tak memberi respons mengenai klaim Maduro.
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS menyatakan, klaim Maduro tidak benar dan tak berdasar.
"Prioritas Amerika adalah perdamaian, dan mengembalikan kembali demokrasi di Venezuela," sebut keterangan resmi Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Washington sampai saat ini terus memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Venezuela. AS menuduh Venezuela telah menerapkan sistem pemerintahan tangan besi dan melanggar HAM.
Sebanyak 2 juta warga sejak kerusuhan di Venezuela pada 2015 lalu memilih kabur dari negara kaya minyak itu. Mayoritas warga yang kabur beralasan di negaranya telah terjadi kekurangan makanan, obat, inflasi serta kemerosotan ekonomi.