Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Pria 101 Tahun Peserta Reuni di Korut: Ini Waktu Terakhir Saya
20 Agustus 2018 10:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baik adalah satu dari 130 ribu warga Korea Selatan yang mendaftarkan diri sejak 2000 lalu untuk bertemu keluarganya di Korea Utara. Akibat Perang Korea, Baik harus rela terpisah dengan menantu dan cucunya yang kini tinggal di Korut.
Ketika mendapat kesempatan pada 2018 ini, Baik menjadi peserta reuni tertua. Dia telah menunggu selama lebih dari 80 tahun untuk bertemu keluarganya tersebut.
Baik mengaku tak sabar. Dia telah menyiapkan baju terbaiknya serta membawa pakaian, pakaian dalam, 30 pasang sepatu, sikat gigi serta odol yang telah dibungkus rapih dan akan dijadikan hadiah kepada saudaranya tersebut yang telah lama tak bertemu.
"Saya juga membawa 20 sendok stainless. Saya membawa semuanya karena ini mungkin waktu terakhir saya," ucap Baik seperti dikutip dari AFP, Senin (20/8).
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan Baik , Jang Hae-won (89), saat reuni nanti akan bertemu dengan kemenakannya yang sama sekali tidak pernah ditemuinya sebelumnya.
Tujuan Jang bertemu keluarganya di Korut hanya satu, yaitu menceritakan kepada saudaranya itu mengenai ayah mereka yang telah meninggal dunia karena Perang Korea.
"Mereka tidak tahu bagaimana rupa ayahnya dan saya akan memberi tahu mereka kapan beliau meninggal dunia. Cuma itu saja, karena jika saya banyak bicara maka akan lebih banyak kesedihan," tutur Jang.
Jang adalah korban perang Korea. Mereka kabur dari kampung halamannya di Provinsi Hwanghae menuju Selatan pada 1951.
Jang adalah bagian dari 89 warga Korsel yang pada tahun ini diizinkan bertemu keluarganya di Korut. Selama tiga hari mereka akan berada di resort Kumgang untuk bertemu keluarganya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dengan pengawasan ketat agen Korut , mereka hanya diizinkan bertemu selama 11 jam. Dari 11 jam itu, mereka diberi waktu tiga jam untuk berbicara secara privat dengan keluarganya di sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan.
Sejak tahun 2000 dua Korea telah menggelar 20 kali reuni yang pesertanya dipilih secara lotere. Para keluarga yang terpisah semakin diburu waktu, karena usia mereka kian tua.
Lebih dari 130 ribu warga Korsel telah mendaftarkan diri untuk reuni sejak awal dimulai, tapi kebanyakan mereka saat ini telah meninggal.