Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Pria Botak di Afrika Dibunuh untuk Syarat Perdukunan
11 Juni 2017 9:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Masih banyak warga di negara-negara Afrika yang masih percaya dengan takhayul dan perdukunan. Tidak jarang, kepercayaan mistis ini merenggut nyawa manusia.
ADVERTISEMENT
Seperti di Mozambique pekan ini, dikutip dari The Independent, dua orang pria botak dibunuh dengan sadis.
Seorang di antara mereka kepalanya dipenggal dan organ tubuh mereka dicuri. Pembunuhan ini terjadi di kota Milange, provinsi Zambezia, korbannya adalah dua pria berusia 40-an.
Polisi menangkap dua orang pelaku yang mengaku membunuh untuk menjual organ tubuh dan kepala pria botak..
[Baca juga: Keadilan dan Empati Bagi Albino]
Menurut juru bicara kepolisian nasional Mozambique, Inacio Dina, kepercayaan tradisional setempat meyakini pria botak adalah orang kaya dan anggota tubuh mereka bisa memperkaya orang lain.
"Keyakinannya adalah kepala pria botak mengandung emas," kata Dina.
Polisi mengatakan, organ tubuh dan kepala pria botak diperdagangkan di Afrika, terutama di perbatasan Malawi dan Tanzania, untuk salah satu syarat pesugihan.
ADVERTISEMENT
Di Afrika tidak hanya pria botak yang terancam keselamatannya. Sejak bertahun-tahun terakhir, warga albino juga dibunuhi untuk digunakan dalam ritual perdukunan.

Menurut Amnesty International, pelanggaran HAM terhadap warga dengan albinisme meningkat di Malawi sejak tahun 2014. Mereka diculik, dibunuh, atau kuburan mereka digali untuk diambil organ tubuhnya.
Sebagian masyarakat Afrika meyakini organ tubuh orang albino punya kekuatan magis dan mendatangkan keberuntungan.
Data Amnesty International memperkirakan antara 7.000 hingga 10 ribu orang albino tinggal di Malawi. Sedikitnya 18 orang albino dilaporkan dibunuh antara 2014 dan 2016, sementara lima orang hilang di periode yang sama.