Pria di Garut Tewas Dipukul Pakai Cangkul oleh Tetangganya

12 Mei 2022 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berawal dari tegurannya kepada sekelompok anak-anak, Dede Parman (41) warga Limbangan, Garut, Jawa Barat tewas dipukul menggunakan cangkul oleh IC (45). Tidak hanya Dede, nenek IC juga menjadi korban pemukulan.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Limbangan Kompol Uus Susilo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (12/5) pagi sekitar pukul 07.00. Lokasi kejadian di Kampung Cijolang Babakan, Desa Cijolang.
“Awalnya, korban atas nama Dede ini menegur anak-anak agar tidak memukul-mukul ember. Saat sedang menegur, tiba-tiba datang IC sambil membawa cangkul lalu kemudian memukulnya ke kepala korban beberapa kali,” kata Uus.
Nenek pelaku bernama Iting (90), saat melihat cucunya memukuli Dede langsung berusaha menghentikan. Namun rupanya IC tidak menghentikan aksinya, tapi malah kemudian memukuli neneknya. IC merupakan tetangga Dede.
“Keduanya menjadi korban aksi IC. Dede mengalami luka serius di bagian kepala, sedangkan Iting luka di bagian hidung,” ungkapnya.
Warga sekitar yang melihat apa yang dilakukan IC, langsung berupaya menghentikan dan menangkap, lalu mengikatnya agar tidak melarikan diri. Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Limbangan untuk mendapatkan perawatan dari petugas medis.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat mendapatkan perawatan, Dede dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.
“Korban Dede meninggal dunia di Puskesmas Limbangan. Untuk Iting hingga saat ini masih dalam perawatan,” ucapnya.
Saat ini, pelaku IC sudah ditangkap polisi beserta barang bukti cangkul yang digunakan untuk memukuli korban. Pihaknya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
“Berdasarkan keterangan sementara, IC ini diduga mengalami gangguan jiwa. Namun walau begitu kami masih melakukan pendalaman,” pungkasnya.