Prof Wiku Jelaskan Tren COVID yang Menurun: Tapi Minimal Tetap Pakai Masker

22 Desember 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: YouTube
ADVERTISEMENT
Update Covid-19 terbaru menunjukkan adanya tren penurunan kasus selama setidaknya tiga minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
“Dalam empat minggu terakhir telah terjadi penurunan signifikan menjadi 10.000 kasus per minggu atau rata-rata 1.400 kasus per hari,” ujar Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang dilaksanakan secara daring lewat channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/12).
Update Covid-19
Kasus positif dan kasus aktif di indonesia sempat mengalami kenaikan selama empat minggu di akhir Oktober. Dari 19.000 kasus mingguan, naik menjadi 46.000 kasus dengan rata-rata 6.500 kasus per harinya.
Per tanggal 18 Desember, juga terjadi penurunan angka kematian menjadi 174 kematian dengan rerata 24 kematian per harinya.
Rerata kesembuhan juga berhasil bertahan di angka 96% sepanjang tahun 2022. Tidak hanya itu, dua bulan terakhir angka kesembuhan juga naik menjadi 97%.
Jumlah kasus tertinggi yang tercatat di Indonesia pada tahun ini hanya sebesar >40 ribu kasus, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Seperti pada tahun 2021, jumlah rerata kasus harian mencapai 9.000 kasus, dengan persentase kesembuhan sebesar 96%. Selain itu, angka kematian yang tercatat pada tahun yang sama adalah sebanyak 121.000 kasus.
Dari data tersebut, situasi Covid-19 yang ada di Indonesia cukup terkendali. Di negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Jerman, dan China, kasus Covid-19 masih mengalami lonjakan.
Angka kenaikan kasus negara-negara tersebut bervariasi, mulai dari 16.000 hingga 142.000 kasus setiap harinya. Hal ini patut diwaspadai, karena angka kenaikan kasus di China dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Keadaan dan lonjakan kasus di negara-negara tersebut membuat Prof. Wiku mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan saat beraktifitas.
“Seminimal mungkin tetap menggunakan masker dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Prof Wiku juga mengingatkan atas potensi meningkatnya kasus Covid-19 di momen natal dan tahun baru (nataru) yang akan datang. Kerja sama seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk dapat menekan kemungkinan ini.
Dalam surat edaran Kementerian Kesehatan nomor HK 02/2/3984/2022, tercantum beberapa aturan mengenai kesiapsiagaan menghadapi hari raya natal tahun 2022 dan tahun baru 2023.
Bagi anak usia 6-12 tahun yang belum mendapatkan dosis vaksin, harus memiliki surat keterangan dari Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan lainnya selama melakukan perjalanan. Anak juga harus didampingi oleh orang tua atau wali yang telah melakukan vaksinasi penuh.
Mengenai peraturan perjalanan lain yang tercantum dalam surat edaran Satgas Covid-19 nomor 24 tahun 2022, dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan selalu melaksanakan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Persiapan penanganan pandemi
“Tentunya tantangan-tantangan masih terus ada di tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya,” kata Prof Wiku.
Ke depannya, rakyat Indonesia harus waspada terhadap kemungkinan mutasi virus, mobilitas masyarakat yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyebaran virus dari satu tempat ke tempat lainnya, hingga ancaman penyakit menular lainnya.
Untuk itu, diperlukan koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat diperlukan untuk mempertahankan modalitas bangsa dalam menghadapi Covid-19 atau ancaman lain di masa yang akan datang.
Penulis: Andin Danaryati