Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Profesor ITB Temukan Teknik Pembuatan Material Beton Tahan Gempa
14 Februari 2018 15:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dan terletak pada lempengan bumi yang rawan gempa. Menyikapinya, bangunan yang dibangun seperti perumahan, pertokoan, maupun gedung-gedung bertingkat, harus bersifat daktail atau tahan gempa.
ADVERTISEMENT
Daktail sendiri artinya yaitu sifat bangunan yang meskipun mengalami kerusakan saat tergoncang keras ke segala arah namun tetap bertahan.
Adalah Iswandi Imran, profesor dari jurusan Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meneliti tentang material beton terkekang agar bangunan mampu menahan goncangan sehingga tidak rubuh seketika.
Iswandi menjelaskan, material beton pada dasarnya kuat menahan tekanan, namun karena bersifat getas pada beban puncak, bahan ini pada hakikatnya tidak cocok digunakan sebagai bahan untuk struktur bangunan tahan gempa.
"Agar dapat digunakan sebagai bahan untuk struktur bangunan tahan gempa, material beton harus diberi kekangan sehingga dapat dihasilkan perilaku struktur bangunan yang bersifat daktail," ujarnya saat dikutip dari situs resmi ITB, Rabu (14/2).
ADVERTISEMENT
Pengekangan material beton dalam hal ini, kata Iswandi, dapat dihasilkan melalui pemasangan detailing penulangan khusus yaitu berupa tulangan spiral tertutup atau sengkang tertutup yang dipasang secara rapat dan efektif untuk melingkupi inti penampang balok atau kolom beton bertulang yang ingin dikekang.
Beberapa metoda penelitian telah dilakukan oleh Iswandi di Teknik Sipil ITB guna mengatasi kelemahan material beton yang kuat dalam menahan tekan namun getas.
Dimulai dari meneliti perilaku mekanik beton hingga membuat formulasi konstitutif beton yang diberi kekangan untuk berbagai variasi tekanan yang bekerja. Hasil penelitian ini merupakan pengembangan konsep di masa lampau dan state of the art di masa kini untuk bangunan tahan gempa di masa depan.
ADVERTISEMENT
Untuk penelitian ini, Iswandi mengaku, umumnya para peneliti lebih banyak melakukan penelitian pada perilaku material beton yang terkekang secara pasif. Namun tidak dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswandi, dia lebih memilih meneliti pada perilaku material beton yang terkekang secara aktif karena hasilnya juga dapat diterapkan untuk material beton yang terkekang pasif.
“Karena pada dasarnya pendekatan melalui alur ini lebih bersifat fundamental dan hasilnya juga dapat diterapkan untuk mensimulasi perilaku kolom beton bertulang yang material betonnya terkekang secara pasif,” pungkas Iswandi.