Profil 4 Pamen Polda Metro Berprestasi yang Diisolasi Terkait Kasus Irjen Sambo

14 Agustus 2022 13:36 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perdagangan manusia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perdagangan manusia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Empat perwira menengah (Pamen) Polda Metro Jaya terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua yang menjerat Irjen Ferdy Sambo. Mereka diduga melanggar kode etik terkait penghilangan barang bukti hingga menghalangi penyelidikan kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ditetapkan 4 pamen Polda Metro Jaya (3 AKBP dan 1 Kompol) menjalankan Patsus di Biro Provos Mabes Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Sabtu (13/8).
Informasi yang dihimpun kumparan dari kepolisian, keempat pamen Polda Metro Jaya itu ialah Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, Kasubdit Kamneg (Keamanan Negara) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Raindra Ramadhan Syah, Kasubdit Renakta (Remaja, Anak dan Wanita) Polda Metro Jaya AKBP Pujiyarto dan Kanit 2 Jatanras Polda Metro Kompol Abdul Rohim.
Berikut profil Pamen Polda Metro Jaya yang diisolasi terkait kasus Irjen Ferdy Sambo, dirangkum dari berbagai sumber:

AKBP Handik Zusen

Handik Zusen merupakan lulusan Akpol 2003. Ia telah lama berkarier di Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, Handik pernah menjabat Kanit V Subdirektorat Resmob Polda Metro Jaya. Ia kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya pada Oktober 2018.
Kenaikan pangkat Hendik berdasarkan Surat Telegram Kapolri Jenderal Idham Azis Nomor ST/946/X/KEP/2018 tertanggal 19 Oktober 2018.
Hendik merupakan komandan saat insiden pembuntutan rombongan Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jagorawi. Kasus ini kemudian dikenal dengan sebutan unlawful killing karena menewaskan 6 laskar FPI di luar pengadilan.
Pada 9 November, Hendik pernah menjadi saksi terkait kasus tersebut. Ia diminta Jaksa Penuntut Umum untuk menjelaskan alasan anggota menembak anggota FPI tersebut.
Hendik juga pernah menangkap komplotan John Kei. Pembekukan itu terkait dengan penyerangan terhadap rumah Nus Kei.
ADVERTISEMENT

AKBP Raindra Ramadhan Syah

Raindra Ramadhan Syah juga pernah bersinggungan dengan FPI. Peristiwa itu terjadi pada 29 November 2020. Saat itu, ia hendak memberikan surat panggilan kepada Habib Rizieq Syihab terkait pemeriksaan kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Raindra yang datang langsung untuk menyerahkan surat pemanggilan tersebut diadang oleh Laskar FPI. Ia sempat berdebat dengan para anggota FPI tersebut karena tidak diizinkan masuk ke gang arah rumah Rizieq.
Laskar hanya mengizinkan 3 orang untuk masuk. Setelah adu argumentasi selama 15 menit akhirnya Reindra mengikuti permintaan mereka. Reindra masuk dengan didampingi Binmas dan Babinsa.
Pada 2021, Raindra juga pernah ditunjuk sebagai pemimpin Satgas Karantina. Satgas ini dibentuk untuk menyelidiki dugaan adanya WNA dan WNI yang kabur dari hotel saat karantina usai kembali dari luar negeri.
ADVERTISEMENT

AKBP Pujiyarto

Sebagai Kasubdit Renakta, Pujiyarto merupakan lulusan Secaba tahun 1984. Sebelum mengikuti pendidikan tersebut pria kelahiran Sragen, 17 September 1964, itu telah lulus dari Sekolah Pendidikan Guru dan sempat mengajar.
Lulus dari Secaba ia ditugaskan menjadi sopir dan Karumga dari Kapolri saat itu, almarhum Jenderal Pol Dibyo Widodo. Ia juga melanjutkan pendidikan dengan mengikuti Secapa angkatan XXVI (WSC), dan memilih Bidang Reskrim.
Sejumlah jabatan pernah dia emban selama berkarier sebagai polisi di antaranya Kanit Reskrim Polsek Taman Sari, Kanit Judsus Hortik, Kanit Krimum, serta Wakasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Wakasat Reskrim Jakarta Utara, dan Kabagbinopsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sementara selama menjabat sebagai Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, AKBP Pujiyarto, banyak menangani kasus yang melibatkan anak-anak. Satu di antaranya prostitusi anak.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengungkapan kasus yang menghebohkan ialah pada Mei 2021. Saat itu sejumlah hotel di Jakarta Barat digerebek polisi pada dua waktu yang berbeda yakni 19 dan 24 Mei 2021.
Sebanyak 75 orang diamankan dalam kasus itu. Mereka ialah para lelaki hidung belang, PSK, dan dua muncikari.
Dari jumlah tersebut ada 18 wanita yang masih di bawah umur.

Kompol Abdul Rohim

Kompol Abdul Rohim, namanya sempat terdengar di publik saat berhasil mengungkap keberadaan kasino di apartemen Robinson, Penjaringan Jakarta Utara. Kasus itu diungkap pada Oktober 2019.
Saat itu pangkat Abdul Rohim masih AKP. Ia menjabat sebagai Kanit 3 Jatanras Polda Metro Jaya.
Kasino bernama RBS 29 itu menempati lantai 29 apartemen tersebut. Sejumlah peralatan judi layaknya kasino tertata rapi di dalam ruangan itu.
ADVERTISEMENT
Dalam penggerebekan itu Polda Metro Jaya mengamankan 133 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 91 orang ditetapkan sebagai tersangka.