Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kepergian dalang kondang Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, teramat mengagetkan. Meninggal dunia di usia 48 tahun, bisa dibilang Ki Seno pergi di saat berada di puncak karier. Nama Ki Seno pun dianggap sebagai dalang yang mampu menjawab kebutuhan milenial.
ADVERTISEMENT
Seniman Butet Kertaradjasa menjelaskan Ki Seno merupakan dalang yang memiliki prospek masa depan luar biasa. Banyak orang yang mengharapkan dia menjadi pengganti dalang Hadi Sugito.
"Celelekane (bercandaan, kurang ajar bisa diterima masyarakat audiens dunia pakeliran. Sastrane genah," kata Butet di rumah duka di Gayam, Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul , Rabu (4/11).
Butet juga mengapresiasi Ki Seno yang mampu menjawab kebutuhan milenial. Selain sebagai dalang yang jenaka, dia juga bisa memadukan seni tradisi ini dengan teknologi virtual.
"Program dia main di rumahnya untuk bisa ditonton se-Indonesia dengan climen (wayang ringkas) itu itu bagian dia ikhtiar merespon dunia digital untuk pewayangan. Mungkin itu bisa dijadikan satu inspirasi dalang-dalang muda yang lain. Menjelajah ruang eksplorasi yang lebih luas," katanya.
ADVERTISEMENT
"Seno memulai dan membuka pintu untuk eksperimentasi-eksperimentasi itu," ujarnya.
Sementara itu seniman dan aktor Den Baguse Ngarso atau Susilo Nugroho menilai bahwa Ki Seno merupakan dalang yang cerdas. Terutama, kejenakaan dia dalam teori lawak.
"Cerdas dalam arti gini. Di teori lawak, itu kan ada yang mancing dan ada yang ngegolke. Dia itu mancing gelem (mau), ngegolke yo gelem. Ada bintang tamu lawak dia mau mancing meski kadang nanti yo ngegolke," kata Den Baguse.
Dari sisi kreativitas, dia melihat Ki Seno memiliki lompatan yang besar. Tak mengherankan banyak yang menggemari Ki Seno karena dia melucu dengan cerdas dan aktual.
"Kelebihan lain yang tampak menonjol, irama dramatik. Nonton itu enak banget," katanya.
ADVERTISEMENT
Ki Seno merupakan dalang muda yang digandrungi beragam kalangan. Darah seni sudah mengalir pada pria kelahiran 23 Agustus 1972. Dia juga merupakan putra seorang dalang kondang, Ki Suparman Cermowiyoto.
Alumni sekolah seni SMK ini terkenal dengan pagelaran wayang kulit dengan memadukan gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta. Dia sudah mengenal dunia pedalangan sejak usia 10 tahun. Dia pun terkenal dengan guyonan yang jenaka.
Pada masa pandemi corona ini, Ki Seno juga berinovasi melalui pagelaran wayang climen atau wayang ringkas yang disiarkan secara daring. Pagelarannya bisa disaksikan melalui channel YouTube Dalang Seno.
"Pemikirannya dia (Ki Seno) memikirkan wiyaga dan sinden gimana caranya biar masa pandemi ini bisa berpenghasilan. Makanya wayang climen dikomersilkan. Akhirnya laku juga bertahap sampai sekarang pun instansi pemerintah juga mengalihkan ke daring virtual. Gagasan virtual memang dari Pak Seno," kata manajer dan admin Ki Seno, Gunawan Widagdo.
ADVERTISEMENT
Meninggal dunia saat puncak karier, Ki Seno meninggalkan seorang istri Agnes Widiasmoro dan tiga orang anak. Ketiga anaknya yaitu Anglir Kinanthi, Gadhing Pawukir dan Djenar Nyimasayu.