Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kini menjadi sorotan publik. Penyebabnya, sudah ada dua harimau yang mati dalam dua bulan belakangan.
ADVERTISEMENT
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut bilang penyebabnya karena sakit pneumonia dan renal disease. Kondisi kandang yang tak memenuhi standar dan juga lembab, mempengaruhi kesehatan harimau.
Bila dilihat sisi lainnya, tak cuma kandang harimau saja yang tak baik. Juga kandang sejumlah hewan tampak tak laik, seperti kandang burung dan monyet yang ditumbuhi rumput liar.
Berdiri Sejak 1952
Medan Zoo ini terletak di Desa Simalingkar, Medan Tuntungan, Kota Medan. Jaraknya sekitar 30 menit dari pusat Kota Medan.
Dikutip dari berbagai sumber, kebun binatang ini merupakan salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Sudah ada sejak tahun 1952, Medan Zoo sempat jadi destinasi wisata primadona bagi warga Sumut.
Kebun binatang seluas 30 hektare ini dikelola oleh Pemerintahan Kota (Pemko) Medan sejak 2020 lalu. Hal itu terjadi lantaran satwa di sana terancam kelaparan saat pandemi COVID-19 lalu. Sehingga, diambil alih.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Medan Zoo dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Medan. Saat ini Medan Zoo menjadi tanggung jawab Wali Kota Medan Bobby Nasution dan jajarannya.
Namun, Pemko tak mengeluarkan anggaran untuk kegiatan operasional. Operasional sepenuhnya ditutup oleh uang tiket pengunjung. Tiket masuknya dibanderol dengan harga Rp 15 ribu dari hari kerja dan Rp 20 ribu di akhir pekan.
Saat ini, Medan Zoo mengalami keterbatasan biaya. Ini mengulang masa-masa 2020 lalu saat satwa terancam kelaparan. Kasusnya sama, karena minimnya pengunjung.
Hal ini diduga terjadi karena Medan Zoo kalah saing dengan kebun binatang lainnya.