Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Profil Rishi Sunak, Pria Keturunan India Calon Kuat PM Baru Inggris
21 Oktober 2022 15:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Rishi Sunak digadang-gadang menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Perdana Menteri Inggris Liz Truss yang mundur dari jabatannya pada Kamis (20/10).
ADVERTISEMENT
Jika terpilih sejarah besar akan tercipta di Inggris. Sunak akan menjadi perdana menteri pertama yang berasal dari etnis minoritas. Sunak merupakan keturunan India.
Dikutip dari Anadolu Agency, Sunak lahir pada 12 Mei 1980 orang tua yang berasal dari India. Orang tuanya kemudian pergi ke Inggris dari Afrika Timur. Ayahnya bekerja sebagai dokter, sedangkan ibunya memiliki toko kimia di Inggris.
Ia mengenyam pendidikan di sekolah swasta hingga akhirnya berkuliah di Universitas Oxford untuk belajar filsafat, politik, dan ekonomi (PPE). Kemudian ia memperoleh beasiswa dari Fulbright untuk melanjutkan sekolah di Universitas Stanford. Sunak pun berhasil mendapatkan gelar master di bidang administrasi bisnis (MBA).
Ketika menempuh pendidikan itulah ia bertemu dengan istrinya Akshata Murty yang merupakan putri seorang miliarder asal India.
ADVERTISEMENT
Mutry anak dari Narayana Murty yang merupakan salah satu pendiri perusahaan teknologi raksasa Infosys. Kekayaan Sunak dan Murty mendaulat mereka sebagai salah satu keluarga terkaya di Inggris menurut laporan Sunday Times Rich List.
Setelah menikah, Sunak memilih bekerja untuk Goldman Sachs sebelum pindah ke Hedge Fund.
Pada 2015, Sunak memulai kariernya sebagai politikus dengan menjadi anggota parlemen yang mewakili daerah pemilihan Richmond di North Yorkshire, Inggris Utara.
Nama Sunak semakin mentereng tak lama setelah memutuskan masuk dunia politik. Penyebabnya Sunak setuju Inggris keluar dari Uni Eropa atau lebih dikenal dengan istilah Brexit.
Sunak dan Karier Politiknya
Jabatan pemerintahan pertamanya datang ketika ia menjabat sebagai wakil menteri parlemen negara bagian untuk pemerintahan daerah di bawah Perdana Menteri Theresa May.
ADVERTISEMENT
Setelah May mengundurkan diri, Sunak kemudian menjadi Kepala Sekretariat Kementerian Keuangan pada masa pemerintahan Boris Johnson.
Setelah itu, Sunak pun menjadi Menteri Keuangan sejak Sajid Javid mengundurkan diri akibat konflik yang dialaminya dengan penasihat khusus PM Boris Johnson yaitu, Dominic Cummings pada 2020.
Pria berusia 42 tahun itu kembali meraih popularitas setelah ia berhasil menangani pandemi COVID-19 yang menyebabkan krisis multidimensional di negara tersebut. Ia merancang dan menerapkan program bantuan ekonomi kepada sektor paling terkena dampak akibat pandemi.
Pencanangan Sunak sebagai perdana menteri terus menguat pada masa pemerintahan Johnson. Banyak dari pendukungnya melihat Sunak memiliki sifat yang sangat kontras dengan Johnson yang cenderung tidak terkendali.
Namun, popularitas Sunak mengalami penurunan akibat skandal party gate. Skandal itu menunjukkan banyaknya pesta yang diadakan di Downing Street selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Sunak juga dikecam karena istrinya sengaja tidak berdomisili di Inggris agar tidak membayar pajak dari penghasilan luar negeri. Ia juga menerima kritik setelah menaikkan pajak ke level tertinggi dalam 70 tahun untuk membayar utang akibat bantuan pandemi COVID-19 yang telah diberikan.
Ia pun menjadi menteri kedua yang memutuskan untuk mengundurkan diri di bawah pemerintahan Johnson.
Di Partai Konservatif, ia cukup populer untuk menjadi kandidat perdana menteri sehingga ia pun ditandingkan dengan Liz Truss saat Boris Johnson mengundurkan.
Tetapi dia dikalahkan dalam pemungutan suara pemimpin Partai Konservatif. Saat ini, Sunak masih mempertimbangkan tawaran untuk maju dalam pemungutan suara untuk menjadi pengganti Truss.
Penulis: Thalitha Yuristiana.