Profil SBM ITB yang Kini Tuai Sorotan karena Kisruh dengan Rektorat

10 Maret 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung SBM ITB. Foto: ANTARA/Instagram SBM ITB
zoom-in-whitePerbesar
Gedung SBM ITB. Foto: ANTARA/Instagram SBM ITB
ADVERTISEMENT
Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) sedang disorot belakangan ini. Penyebabnya adalah kisruh dengan Rektorat ITB terkait status kemandirian sekolah berpredikat 'unggul' itu.
ADVERTISEMENT
Bahkan tagar SBM ITB sempat trending sejak kemarin hingga Kamis (10/3) pagi di media sosial Twitter. Lantas, seperti apa profil SBM ITB?
Dikutip dari situs resmi itb.ac.id, SBM ITB didirikan pada 31 Desember 2003 oleh Rektor ITB Prof. Kusmayanto Kadiman. Nomenklatur 'sekolah' dipilih karena fakultas menandakan otonominya. Dengan demikian Fakultas Bisnis dan Manajemen otonom dan dibolehkan mengelola keuangan hingga memperbaiki kualitas dosen dan mahasiswa untuk lebih baik.
Program Magister Administrasi Bisnis (MAB) yang semula dijalankan oleh Fakultas Teknik Industri menjadi bagian dari Fakultas Bisnis dan Manajemen, sehingga fakultas memiliki dua program; program sarjana dan program MAB. Sejak saat itu, SBM ITB menjadi pelopor otonomi kampus di ITB.
Gedung SBM ITB. Foto: Dok. SBM ITB
SBM ITB memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan di tingkat strategis dan operasional.
ADVERTISEMENT
"Pada tataran strategis, SBM ITB diberi wewenang untuk menginisiasi hubungan internasional dan menawarkan program studi baru. Namun demikian, program-program tersebut harus sesuai dengan peraturan yang diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia," demikian keterangan dalam situs ITB.
Ketersediaan sumber daya keuangan telah memungkinkan SBM ITB untuk mengembangkan sistem remunerasi untuk menarik dan mempertahankan anggota fakultas yang luar biasa dan untuk merekrut staf profesional yang diperlukan dalam mempertahankan kualitas layanan yang tinggi.
Institut Teknologi Bandung (ITB). Foto: haryanta.p/Shutterstock
SBM ITB berwenang untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri, mengusulkan serta menjalankan program akademik baru, mengelola semua program akademik, mengembangkan juga melaksanakan agenda penelitian di lingkungannya. Baik di tingkat operasional maupun akademik, SBM ITB diselaraskan dengan kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, dalam mendorong pengembangan fakultas, SBM ITB telah merancang sistem remunerasi berdasarkan tiga kegiatan akademik yaitu; pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang merupakan basis pendidikan tinggi di Indonesia.
Situasi ini mengarahkan anggota fakultas untuk dapat menyeimbangkan ketiga kegiatan tersebut sehingga meningkatkan kompetensi dan kontribusi pada misi SBM ITB.
Selanjutnya, Rektor menunjuk 10 dosen SBM ITB sebagai tokoh pendiri dengan tanggung jawab menjalankan visi, misi dan strategi, dengan didukung oleh desain kurikulum dan metode pengajaran yang khas.
Sepuluh dosen yang juga merupakan anggota fakultas itu adalah:
1. Dr.Ir. Kuntoro Mangkusubroto, MSIE, MSCE
2. Ir. Budi Permadi Iskandar, MSP
3. Prof.Ir. Surna Tjahja Djajadiningrat, MSc., Ph.D
4. Prof.Dr.Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE
ADVERTISEMENT
5. Ir. Drs. Pembakaran Aliludin, SE, DEA
6. Dr.Ir. Sudarso Kaderi Wiryono, DEA
7. Ir. Nurhajati Ma'mun, MSc.
8. Dr.Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng
9. Dr.Ir. Utomo Sarjono Putro, M.Eng
10. Ir. Aurik Gustomo, MT