Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Program Lansia: Ahok Rp 600 Ribu/bulan, Anies Rp 300 Ribu/bulan
21 Maret 2017 17:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengandalkan program Kartu Jakarta Lansia (KJL) untuk putaran dua. Program itu menuai protes seorang warga saat menghadiri kampanye Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
"Ada program KJL yang jadi sebuah fenomena di masyarakat. Tolong diantisipasi, kenapa saat kampanye baru digulirkan," ucap warga bernama Daeng (55), ketika Anies berkampanye di Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/3).
Daeng mengaku program itu baru didengar warga belakangan ini, dan belum diketahui kelanjutannya seperti apa. Ia menyebut memaklumi hal tersebut sebab saat ini sedang dalam upaya menggaet suara.
Menanggapi itu, Anies menyerahkan kepada warga untuk menilai manuver petahana soal program tersebut. Ia menyebut KJL yang direncanakan petahana sebagai penyesuaian untuk pilgub.
"Karena itu saya mengingatkan pada semua, lihatlah ketika memerintah. Pada saat itu apa langkah-langkah yang dilakukan itu jadikan sebagai rujukan," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
"Kalau sekarang karena mau pemilihan lalu ada penyesuaian-penyesuaian," sambungnya.
Mantan Mendikbud itu pun menjelaskan dia juga memiliki program untuk warga lansia di Jakarta. Programnya itu akan berbentuk bantuan uang tunai sebesar 300 ribu rupiah per bulan. Program KJL Ahok-Djarot Rp 600 per bulan.
Selain itu juga akan diberikan pelayanan kesehatan bagi lansia. Anies mengatakan ingin agar kebutuhan keseharian warga lansia di Jakarta dapat terjamin dengan baik.
"Jadi kita ingin memastikan warga lansia itu kesehatannya terjaga, dengan kita melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga mengecek secara rutin kesehatan mereka," jelasnya.
Targetnya, kata Anies, warga lansia yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu.
ADVERTISEMENT