Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prostitusi di Balik Banyaknya Kondom Berserakan di RTH Tubagus Angke, Jakbar
3 Mei 2024 9:09 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sejumlah kondom dan bungkusnya ditemukan berserakan di sekitar RTH Tubagus Angke, Jakarta Barat. Kondom-kondom itu berserakan bersama sampah lainnya seperti tisu dan botol minuman di sekitar pagar pembatasan antara RTH dan Kali Angke.
ADVERTISEMENT
Imbas penemuan itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, langsung melarang warga nongkrong di sana. RTH Tubagus Angke akan dijadikan taman pasif untuk menghindari hal serupa terjadi.
"Saya segera minta ke Sudin Tamhut (Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota) untuk segera tindak lanjuti kondisi taman itu. Jadi, taman untuk dilintasi aja. Jadi, paling tidak, di situ tak ada ruang buat nongkrong-nongkrong, buat ditanami saja," kata Uus, Rabu (1/5).
Warga Sebut Banyak PSK Mangkal
Seorang pedagang di sana, L (60), menyebut setiap malam ada biasanya ada sejumlah pemuda-pemudi yang berkumpul dan mendirikan tenda di sana. Tenda itu lalu dibongkar saat menjelang pagi.
"Mereka bikin gubuk-gubukan, tiap malam kumpul tuh cowok-cewek," kata dia pada Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
Pedagang lainnya, Siti (60), mengatakan bahwa aktivitas berkumpulnya pemuda dan pemudi itu sudah lama terjadi. Dia pun menyayangkan petugas kebersihan terbilang jarang membersihkan sampah yang berserakan di sekitar RTH.
"Kalau malam ada tenda gitu. Kalau siang mah gak ada. Cowok-cewek pada ngumpul. Jablay (PSK) kan banyak. Sampai sekarang masih ada," kata dia.
Tak Mudah Diberantas karena Ada Backup
Pengakuan kedua pedagang itu dibenarkan oleh Kasatpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto. Ia mengakui, praktik prostitusi di RTH itu tak mudah diberantas karena mereka bisa nekat lari ke jalan raya dan membahayakan dirinya.
"Iya, jadi mereka [PSK] mereka seperti berdiri, seperti orang nunggu mobil. Di situ mereka ada yang backup, ada yang ngawal bodyguard-nya," ujar Agus saat dihubungi kumparan, Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
Agus bercerita, tak jarang mobil petugas yang sedang patroli dilempari oleh para PSK. Bahkan beberapa di antara mereka bisa melawan dengan senjata tajam.
"Sering mobil kami dilempari, kalau kita lagi penjagaan, sering motor tiba-tiba lewat lempar ke petugas atau kendaraan kami. Yang paling sering terjadi, mereka kita pegang dan melakukan perlawanan ya dengan pisau lipat gitu," kata dia.
Beroperasi Tanpa Muncikari
Agus mengungkapkan, para PSK yang biasa menawarkan jasa di sekitar RTH biasanya bekerja secara individu atau tanpa melalui muncikari. Namun ada bodyguard yang biasanya mengawal mereka.
"Iya, ada PSK dengan jenis memang wanita dan ada juga waria," jelas Agus.
Beberapa PSK dan waria, sambung Agus, bahkan pernah terjaring patroli Satpol PP. Setelah terjaring patroli, mereka akan didata terlebih dahulu lalu dilakukan pembinaan oleh Dinas Sosial. Namun, pekerja seks di sana kebanyakan 'jalan' sendiri.
ADVERTISEMENT
"Di situ enggak ada germo, jadi lebih banyak dia individual," ucap dia.
Satpol PP Bakan Bikin Posko
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, mengatakan pihaknya bakal menempatkan sekitar 50 personel di sekitar Jalan Tubagus Angke untuk dapat mencegah terjadinya tindak prostitusi.
"Kita akan tempatkan anggota di situ, petugas jaga patroli di situ," kata dia melalui sambungan telepon pada Kamis (2/5).
50 personel yang berjaga itu akan disebar ke sejumlah titik sepanjang Jalan Tubagus Angke. Dengan begitu, diharapkan adanya aktivitas prostitusi yang dilakukan di sekitar RTH dapat dicegah.
"Kita tempatkan anggota di sepanjang jalan Pesing itu namanya Jalan Tubagus Angke, kita tempatkan titik tenda posko yang ada di sana nantinya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Solusi Heru Budi: Bikin Jogging Track
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, salah satu solusi untuk memberantas hal tersebut adalah dengan dibangunnya trek jogging.
Selain itu, Heru juga meminta agar lampu dan CCTV di RTH diperbanyak untuk mencegah praktik prostitusi itu terus berulang.
ADVERTISEMENT
"Ya trek jogging, lampu (dari) Bina Marga, CCTV. Harus gitu. Trek jogging, bagus," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
Heru berharap, Dinas Bina Marga bisa segera merealisasikan penambahan CCTV dan lampu penerangan di RTH itu.
"Ya kalau ada anggaran Bina Marga sekarang kan bisa," ungkapnya.