Protes Kenaikan BBM Berujung Rusuh di Zimbabwe, Beberapa Orang Tewas

15 Januari 2019 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah demonstaran berlarian saat terjadi kericuhan saat unjuk rasa di Harare, Zimbabwe. (Foto: REUTERS / Philimon Bulawayo)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah demonstaran berlarian saat terjadi kericuhan saat unjuk rasa di Harare, Zimbabwe. (Foto: REUTERS / Philimon Bulawayo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi protes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berujung ricuh di beberapa kota di Zimbabwe, Senin (14/1). Sedikitnya 200 orang ditahan polisi, beberapa orang lainnya dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Berita kematian ini disampaikan Menteri Keamanan Zimbabwe Owen Ncube seperti dikutip Reuters. Dia menyalahkan partai oposisi dan kelompok sayap kanan sebagai dalang kerusuhan tersebut.
"Sayangnya, aksi ini menyebabkan hilangnya nyawa dan properti, termasuk korban luka di pihak polisi dan anggota masyarakat. Penyelidikan menyeluruh tengah dilakukan," kata Ncube.
Pengunjuk rasa memblokir menutup jalan ibukota Zimbabwe. (Foto: Njikizana / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa memblokir menutup jalan ibukota Zimbabwe. (Foto: Njikizana / AFP)
Ncube tidak menyebut berapa jumlah korban tewas. Namun lembaga HAM lokal, Human Rights Forum, mengatakan ada lima orang yang tertembak polisi dalam aksi itu.
Kerusuhan itu terjadi di ibu kota Harare dan kota terbesar kedua di Zimbabwe, Bulawayo, dua hari setelah Presiden Emmerson Mnangagwa menaikkan harga BBM. Massa membarikade jalan, membakar ban, dan melempari aparat dengan batu.
Peristiwa ini menyebabkan tempat-tempat usaha ditutup dan sekolah diliburkan. Serikat pekerja Zimbabwe menyerukan aksi mogok kerja selama tiga hari mulai Senin
Pengunjuk rasa memblokir rute utama ke ibukota Zimbabwe saat demonstrasi. (Foto: Njikizana / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa memblokir rute utama ke ibukota Zimbabwe saat demonstrasi. (Foto: Njikizana / AFP)
Para pekerja terpaksa pulang jalan kaki karena tidak ada kendaraan umum yang berani beroperasi. Maskapai Afrika Selatan, Fastjet, membatalkan penerbangan dari dan ke Zimbabwe pada Senin karena kerusuhan ini.
ADVERTISEMENT
Massa memprotes kenaikan harga bensin dari USD 1,24 (Rp 17 ribu) per liter menjadi $3,31 (Rp 46 ribu) dan solar dari USD 1,36 (Rp 19 ribu) per liter menjadi USD 3,11 (Rp 43 ribu).
Dalam pernyataannya Sabtu lalu, Presiden Mnangagwa mengatakan sejauh ini harga BBM di Zimbabwe adalah yang paling murah di Afrika. Kenaikan harga ini, kata dia, demi mengatasi kekurangan BBM akibat peningkatan penggunaan bahan bakar dan perdagangan minyak ilegal.
Dia juga mengatakan pemerintah akan menindak tegas pihak yang berusaha memancing di air keruh dengan menciptakan kerusuhan di tengah kenaikan harga BBM.