Puan Dorong Kesejahteraan Petani Tebu: Kita Ingin Cepat Swasembada Gula

9 Juni 2022 3:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan petani tebu. Hal itu guna mewujudkan Indonesia swasembada gula.
ADVERTISEMENT
Puan menuturkan, banyak petani yang produktif meski belakangan sering mengalami kerugian. Mereka harus mendapat perhatian khusus. Kesejahteraan petani tebu mesti terjamin agar produktivitas bahan produksi gula semakin meningkat.
“DPR mendorong realisasi peningkatan kesejahteraan petani tebu agar Indonesia bisa semakin cepat mewujudkan swasembada gula,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/6).
Puan menyebut, kebutuhan gula nasional saat ini mencapai 6 juta ton, namun produksi gula nasional baru mencapai 2,1 juta ton. Untuk peningkatan kapasitas produksi gula harus diawali dengan mensejahterakan petani tebu.
“Tingginya kebutuhan gula di dalam negeri diharapkan mampu memacu produktivitas petani tebu sekaligus kesejahteraan mereka. Tidak hanya kuantitas dan kualitas tebu hasil kerja petani yang meningkat, namun kesejahteraan petani tebu juga harus meningkat,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Puan meminta agar kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada petani tebu sebagai pelaku utama swasembada gula. Ia juga menekankan pemerintah untuk mengoptimalkan program peningkatan kapasitas petani guna meningkatkan produktivitas tebu dan rendemennya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan, kata Puan, dengan tambahan dukungan bagi daerah-daerah penghasil tebu seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
“Dukungan Pemerintah sangat dibutuhkan oleh petani tebu, seperti pengadaan pupuk yang murah dan kemudahan akses pengadaan bibit maupun benih unggul,” ucap dia.
Aksi Demo Petani Tebu di depan Istana Negara Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Tak hanya itu, Puan juga mendorong agar strategi peningkatan produktivitas tebu dilakukan secara maksimal.
Mulai dari pemantapan areal, rehabilitasi tanaman, penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan produktivitas lahan melalui penerapan standar teknis budidaya dan manajemen Tebang Muat dan Angkut (TMA), antisipasi perubahan iklim, serta penetapan harga.
ADVERTISEMENT
“Peningkatan produktivitas dan produksi juga harus didorong melalui investasi pembangunan pabrik gula baru. Lewat kemitraan yang baik antara petani dan pabrik gula, kita berharap ketergantungan terhadap gula impor bisa semakin berkurang,” tutur Puan.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah melakukan pengawasan tegas terkait harga pokok produksi (HPP) dan harga eceran tertinggi (HET) yang kerap menjadi keluhan pelaku gula tani.
“Pemerintah juga harus memperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi petani tebu, termasuk masalah operasional yang menyebabkan biaya produksi meningkat. Banyak petani yang merugi akibat hasil produksi tidak bisa menutup biaya produksi,” ungkapnya.
5.000 Petani Tebu Unjuk Rasa di Jakarta Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan
Faktor lain, kata Puan, yang perlu diperhatikan pemerintah menyangkut kesejahteraan petani tebu adalah soal kebijakan impor bahan pangan.
Ia meminta pemerintah dalam melakukan impor untuk tetap mempertimbangkan kesejahteraan petani tebu yang telah berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas tanaman tebu.
ADVERTISEMENT
Terlebih, tambahnya, negara-negara importir gula, seperti India, mulai mengurangi ekspor gula yang juga dapat menyebabkan inflasi.
“Di tengah tantangan krisis global, DPR berharap Pemerintah terus berpihak pada petani tebu agar kebutuhan bahan dasar gula dapat terus dipenuhi dari dalam negeri. Indonesia harus bisa memiliki kemandirian pangan,” pungkas Puan.