Puan Maharani Bela Jokowi: Kementerian Besar Butuh Wamen

28 Oktober 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
12 Wakil Menteri Jokowi. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.
zoom-in-whitePerbesar
12 Wakil Menteri Jokowi. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.
ADVERTISEMENT
Pembentukan 12 wakil menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf dinilai sebagian pihak sebagai politik bagi-bagi kuasa semata. Ketua DPR Puan Maharani tak sependapat, sebagai mantan menteri dia menilai kebijakan itu sudah tepat.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut Puan, dengan kementerian yang besar dan jumlah pegawai yang juga besar dengan adanya seorang wakil menteri bisa membuat pekerjaan seorang menteri menjadi lebih ringan.
"Saya rasa presiden sudah mempertimbangkan urgensinya bahwa ada kementerian yang besar kemudian tidak mungkin hanya dipimpin satu menteri saja," kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
"Karena kementerian itu banyak sekali permasalahannya juga banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Jadi insyaallah dengan adanya wamen bisa membantu menteri dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut, lebih cepat dari periode lalu," sambungnya.
Terkait, inkonsistensi pidato Jokowi yang menyebut akan memangkas birokrasi di kementerian namun justru membentuk wakil menteri, Puan mengajak semua pihak untuk memberi kesempatan kepada wakil menteri itu untuk menunjukkan kinerjanya terlebih dahulu.
Presiden Jokowi kenalkan 12 wakil menteri. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Ya kita harus lihat dan berikan waktu menteri dan wamen ini untuk bisa melakukan terobosan yang kreatif dan cerdas untuk bisa menyelesaikan pekerjaan rumah di kementeriannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Puan juga menanggapi ekspresi dari partai pengusung lainnya seperti Hanura yang kecewa akibat tak masuk ke kabinet, menurutnya, membangun bangsa tak mesti berada di dalam kabinet.
"Ya jadi enggak mungkin semua bisa masuk ke kabinet, membangun bangsa itu kan enggak harus di kabinet, bisa di tempat yang lain," tandas Puan Maharani.