news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Puan soal Polemik Gus Miftah dengan Penjual Es Teh: Jangan Saling Merendahkan

5 Desember 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengasuh Ponpes Ora Aji, Gus Miftah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengasuh Ponpes Ora Aji, Gus Miftah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memberikan komentarnya soal ramai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, menghina penjual es teh.
ADVERTISEMENT
Puan menyebut apa yang dilakukan oleh Gus Miftah tidaklah sesuai dengan kepercayaan Presiden Prabowo Subianto.
“Istana sudah mengatakan bahwa jangan pernah melakukan hal itu, bahkan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” tuturnya di gedung Parlemen, Jakarta pada Kamis (5/12).
Lebih lanjut, Puan meminta masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai. Ia minta jangan ada yang merendahkan satu sama lain.
“Jadi marilah kita membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, jangan saling merendahkan. Namun bangunlah Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan,” ujarnya.
Usai ramainya kasus penghinaan ini, netizen mendorong pemerintah untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
Di lokasi yang sama, Dasco menyebut bahwa yang berhak mencopot utusan khusus presiden adalah pemerintah.
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco di gedung DPR, Rabu (16/10/2024). Foto: Instagram/@puanmaharaniri
“Tentunya dalam hal ini yang bisa memberikan jawaban itu adalah pemerintah karena jabatan tersebut adalah jabatan setara setingkat menteri. Jadi, kalau mau nanya ke saya apakah ada sanksi, gak ada sanksi, itu saya enggak bisa jawab karena bukan kewenangan dari saya,” ujar Dasco.
Namun, Dasco mewakili DPR mengimbau agar pemerintah melakukan instrospeksi dan evaluasi kinerja usai kejadian tersebut.
“Nah, bahwa kemudian kita DPR juga melihat aspirasi masyarakat. (Kami) sudah meminta kepada Pemerintah tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun utusan khusus presiden,” tuturnya.
Gus Miftah, mendatangi rumah penjual es Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2024). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, aksi Gus Miftah saat berdakwah di Magelang menjadi sorotan usai videonya viral di media sosial. Ia dianggap tak memperlakukan dengan baik seorang tukang es yang sedang berjualan.
ADVERTISEMENT
Pendakwah berusia 43 tahun itu melontarkan kata-kata kasar kepada tukang es teh yang berjualan di tengah hujan itu.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir," ujar Gus Miftah dalam video tersebut sambil tertawa. Orang-orang di sekitarnya juga tertawa.
Pernyataan tersebut berujung polemik. Sejumlah pihak turut angkat bicara. Berujung Gus Miftah minta maaf.
"Pokoknya meskipun niatnya bergurau, tapi saya minta maaf," ujar Gus Miftah.