Puan Soroti 5 WNI Ditembak Polisi Maritim Malaysia: Aparat Segera Tindak Lanjuti

30 Januari 2025 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI Puan Maharani menjawab pertanyaan wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Puan Maharani menjawab pertanyaan wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani diminta tanggapan soal penembakan terhadap pekerja migran Indonesia di Perairan Selangor. Mereka ditembak oleh polisi maritim Malaysia pada Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
Akibat penembakan itu, satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka. PMI yang ditembak berdasarkan keterangan P2MI merupakan unprocedural.
Puan mendorong kementerian terkait terutama penegak hukum untuk langsung bersikap.
"Ya kementerian terkait, aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti hal tersebut, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelidiki, melindungi WNI yang kemudian jadi korban, kemudian memitigasi jangan sampai terjadi lagi hal seperti ini," kata Puan di DPR, Kamis (30/1).
Eks Menko PMK ini disinggung apakah DPR akan memanggil Menlu Sugiono untuk meminta penjelasan. Menurutnya pemanggilan Menlu akan dilakukan Komisi terkait dalam hal ini Komisi I.
"Ya itu di komisi terkait tentu saja akan melakukan hal-hal terkait hal itu," kata Puan.

Unprocedural

Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, mengatakan lima orang WNI itu adalah pekerja migran yang berangkat melalui jalur ilegal. Ia belum mengetahui lima WNI itu apakah baru akan memasuki Malaysia atau ingin keluar dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
“Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh 5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural,” kata Christina di Kantor P2MI, Jakarta, Minggu (26/1).
“Untuk ke mananya belum tahu pasti, ini baru dugaan tapi mereka ditemukan di Perairan Tanjung Rhu. Jadi bisa jadi mereka sedang, karena kita informasinya belum semuanya terkumpul maksimal. Bisa jadi mereka meninggalkan Malaysia atau menuju Malaysia,” lanjutnya.