Puluhan Roket Hantam Bandara Kabul Sambut Kedatangan Menhan AS

28 September 2017 1:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jim Mattis (Foto: REUTERS/Eric Vidal)
zoom-in-whitePerbesar
Jim Mattis (Foto: REUTERS/Eric Vidal)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, ke Afghanistan mendapatkan sambutan tak mengenakkan.
ADVERTISEMENT
Hanya beberapa jam setelah Mattis dan rombongannya tiba, sebanyak 20 hingga 30 roket diluncurkan ke Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul. Meski begitu, Mattis yang sebelumnya tiba dari India berhasil selamat tanpa terluka sedikitpun. Ia dan rombongannya telah meninggalkan bandara tersebut.
“Saya ingin menekankan kepada Taliban, bahwa jalan satu-satunya menuju perdamaian dan legitimasi politik yang sah buat mereka hanyalah lewat negosiasi,” ucap Mattis dalam konferensi pers bersama Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan Sekjen North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg, Rabu (27/9) --beberapa jam setelah serangan terjadi.
Mattis juga berjanji tak akan membiarkan “musuh yang kejam tersebut bertindak seenaknya untuk meraih kekuasaan”. Ia mengutuk serangan puluhan roket ke bandara yang melukai lima orang sipil itu sebagai “aksi kriminal oleh para teroris”.
Stoltenberg, Ashraf Ghani, dan Mattis (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)
zoom-in-whitePerbesar
Stoltenberg, Ashraf Ghani, dan Mattis (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)
Baginya, serangan roket-roket tersebut membenarkan anggapan betapa Taliban harus diberantas --“menjadi definisi sesungguhnya seperti apa wajah Taliban sesungguhnya”.
ADVERTISEMENT
Taliban sendiri telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Uniknya, serangan yang sama juga diklaim oleh kelompok teror lainnya: ISIS. Lewat akun Twitter-nya, Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengaku serangan tersebut ditujukan untuk pesawat yang ditumpangi Mattis dan rombongan.
Kunjungan Mattis sendiri dilakukan setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana baru keterlibatan militer AS di Afghanistan. Ia berjanji akan meningkatkan keterlibatan AS dengan menambah 3.000 tentara baru untuk melatih pasukan keamanan Afghanistan.
“Saya tidak ingin memberi tahu pihak musuh tentang apa yang kami tengah lakukan sekarang. Namun intinya, kami ingin memastikan kami punya keunggulan mutlak di medan tempur dibandingkan kemampuan Taliban,” lanjut Mattis, seperti dilansir Reuters.
Mattis berjanji pasukan AS akan melakukan “segala aksi sehumanis mungkin” sebagai usaha memperkecil angka korban sipil tak bersalah. Isu collateral damage tersebut kerap menjadi bahasan yang membuat panas hubungan Washington dan mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Pasukan Afghanistan berjaga di sekitar Bandara (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Afghanistan berjaga di sekitar Bandara (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)
Meski menebar janji manis, Mattis pada saat yang sama juga menekankan bahwa pihaknya akan lebih memaksimalkan peran serangan udara ke daerah-daerah yang menjadi kantong dukungan Taliban, meski jenis serangan tersebut kerap menimbulkan korban dari pihak yang tak bersalah.
ADVERTISEMENT
Saat ini terdapat 8.400 pasukan AS di Afghanistan sebagai bagian dari 13.500 pasukan NATO di bawah misi Resolute Support. Selain terjun langsung ke lapangan untuk misi kontra-terorisme melawan Taliban dan ISIS, pasukan tersebut juga bertugas menjadi penasihat dan pelatih bagi militer pemerintah Afghanistan.