Puluhan TNI Gugur di Papua, Politisi Golkar Desak Pemerintah Perjelas Otoritas

4 April 2024 2:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, saat diwawancarai wartawan di kawasan Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, saat diwawancarai wartawan di kawasan Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Dave Laksono, merespons banyaknya prajurit TNI dan Polri yang gugur di Papua atas ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
ADVERTISEMENT
Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen Izak Pangemanan sempat mencatat ada 34 orang aparat gugur di Papua sepanjang 2023 hingga awal 2024 ini.
Menurut Dave, pemerintah perlu memberi otoritas yang tegas bagi aparat untuk bertindak di Papua.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah F Laksono. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
"Kami terus menyerukan agar pemerintah dapat memberikan otoritas yang jelas dan tegas kepada para aparat penegak hukum dala menjalankan tugasnya, melindungi masyarakat sipil dan mereka sendiri," kata Dave, lewat keterangan tertulis, Rabu (3/4).
Jumlah tersebut belum termasuk korban sipil yang tewas pada konflik yang tak berkesudahan ini. Menurut catatan Kodam Cendrawasih, jumlah korban sipil yang tewas juga mencapai 34 orang dalam rentang 2023 hingga awal 2024.
Sejumlah prajurit TNI AL melakukan doa bersama di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Jakarta, Senin (28/3/2022). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Bagi Dave, jumlah tersebut sudah cukup banyak sehingga perlu arahan yang lebih tegas dan jelas menyangkut nyawa mereka di situasi konflik.
ADVERTISEMENT
"Sudah terlalu banyak korban militer dan sipil yang kerap berjatuhan, akibat kekerasan dan kekejaman kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini," katanya.
Terakhir, Praka Riadi, dari Yonif 323 gugur saat menelepon istrinya di depan sebuah kios di kompleks Bandara Milawak Beoga pada 22 Maret. Usai menembak, para anggota KKB itu lari ke ujung Bandara Milawak Beoga.