Pusat Astronomi di Abu Dhabi Prediksi Idul Fitri Jatuh pada Sabtu, 22 April 2023

Ilustrasi pemantauan hilal Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Pusat Astronomi Internasional, lembaga penyedia informasi astronomi yang berbasis di Abu Dhabi, UEA, memprediksi 1 Syawal 1444 H atau hari pertama Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Mereka menuturkan, negara-negara dunia Islam akan mengamati hilal (bulan sabit baru) untuk menentukan bulan Syawal pada Kamis, 20 April atau 29 Ramadhan.

Menurut mereka, hilal pada hari itu akan sulit terlihat dengan mata telanjang.

“Melihat bulan sabit pada hari Kamis tidak mungkin dilakukan dengan mata telanjang dari mana pun di dunia Arab dan Islam,” ujar mereka via Twitter yang dikutip sejumlah media di Timteng, Senin (17/4).

Pengamatan dengan teleskop pun setali tiga uang kecuali di sebagian Afrika Barat mulai dari Libya. Itu pun teleskopnya harus punya akurasi tinggi, dilakukan oleh pengamat profesional, dan cuaca yang luar biasa mendukung.

Menurut mereka, kombinasi seperti itu jarang tersedia sehingga mereka menyimpulkan hilal sulit teramati di dunia Arab pada hari Kamis, 20 April.

Melihat kondisi seperti ini, mereka memprediksi Idul Fitri jatuh pada hari Sabtu, 22 April. Dengan demikian, usia Ramadhan digenapkan 30 hari.

Mereka juga menegaskan bahwa prediksi ini didasarkan pada "informasi astronomi" dan kriteria penentuan awal bulan baru di seluruh dunia Islam bervariasi alias berbeda-beda.

Prediksi Pusat Astronomi Internasional ini berbeda dengan berita yang mencuat pekan lalu bahwa Idul Fitri diprediksi jatuh pada Jumat, 21 April.

Sementara, BMKG RI dalam paparannya pekan lalu memprakirakan hilal tak terlihat pada pengamatan Kamis, 20 April sehingga Idul Fitri diprediksi 22 April.

Prediksi Lain

Sementara itu, Emirates Astronomical Society — juga berbasis di UEA — memprediksi Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April. Dengan demikian, Ramadhan berusia 29 hari.

"'Kelahiran bulan sabit' akan terjadi pada Kamis, 29 Ramadhan, bertepatan dengan 20 April 2023 pukul 08.12 waktu setempat di UEA, dan bulan sabit akan terbenam 22 menit setelah Matahari [tenggelam],” ungkap mereka via Twitter pada 9 April.

Mereka juga memperkirakan tanggal awal Idul Fitri akan berbeda antarnegara karena sulitnya melihat hilal.

Prediksi Astronomer Arab Saudi

Pengamatan hilal Syawal 1443 H di Tamir, Arab Saudi, oleh astronom dari Majmaah University, Sabtu (30/4/2022). Foto: Twitter/@umajmaah

Abdullah Al-Khudairi, ahli astronomi Arab Saudi, juga menghitung hilal akan terlihat di Arab Saudi pada Kamis, 20 April sehingga Idul Fitri jatuh 21 April.

Dikutip dari Ajel News pada Senin (17/3), Al-Khudairi menjelaskan bahwa bulan sabit Syawal akan tetap berada di langit Hotat, Sudair, pada Kamis sore 29 Ramadhan, 24 menit setelah matahari terbenam.

Dia menekankan, visibilitas hilal ini tergantung pada faktor (kecerahan) atmosfer.

Lalu kapan UEA, Arab Saudi, dan negara-negara mayoritas Islam lainnya akan berlebaran, semuanya masih menunggu pengamatan langsung (rukyatul hilal) di wilayah masing-masing pada 20 April. Pada tanggal yang sama, Kemenag RI melakukan sidang isbat penentuan 1 Syawal.

Sementara, Muhammadiyah — ormas Islam terbesar kedua setelah NU — akan berlebaran pada 21 April sesuai dengan perhitungan astronomis yang mereka pedomani.