Putin Berkunjung ke Baku, Bahas Konflik Azerbaijan-Armenia

19 Agustus 2024 1:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Azerbaijan, Minggu (18/8/2024). Foto: Mikhail Tereshchenko/POOL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Azerbaijan, Minggu (18/8/2024). Foto: Mikhail Tereshchenko/POOL/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan kerja ke Azerbaijan. Ia tiba di Baku, pada Minggu (18/8) malam. Rencananya Putin akan berada di negara tersebut selama dua hari.
ADVERTISEMENT
Putin berkunjung ke negara lain di tengah serangan militer Ukraina ke Rusia.
Dikutip dari AFP, selama di Azerbaijan Putin akan bertemu Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Mereka akan membahas hubungan bilateral kedua negara terkait masalah internasional dan regional.
Kedua pemimpin tersebut juga akan makan malam pada Minggu malam di kediaman resmi presiden Azerbaijan.
Pada hari Senin, Aliyev dan Putin akan menandatangani dokumen bersama dan membuat pernyataan kepada pers.
Putin juga akan meletakkan karangan bunga di makam Heydar Aliyev, ayah Ilham Aliyev sekaligus mantan presiden Azerbaijan.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan mereka juga akan membahas "pertanyaan tentang penyelesaian (konflik) antara Azerbaijan dan Armenia".
Azerbaijan merebut kembali daerah kantong pegunungan itu pada bulan September 2023 dari separatis Armenia yang telah menguasainya selama tiga dekade.
ADVERTISEMENT
Armenia menuduh Rusia memberikan dukungan yang tidak memadai dalam konfliknya dengan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh.
Sejak itu, Armenia telah berupaya untuk memperdalam hubungannya dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang sangat mengganggu Moskow.
Kunjungan terakhir Putin ke Azerbaijan adalah pada September 2018.
Putin telah berada di bawah surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional sejak Maret 2023 atas tuduhan "deportasi" anak-anak Ukraina ke Rusia, tuduhan yang dibantah Kremlin.
Meskipun ancaman penangkapan telah membatasi perjalanan Putin ke luar negeri, Azerbaijan bukanlah penanda tangan perjanjian Statuta Roma yang membentuk ICC.