Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dan bila anda orang Rusia, jangan berani bergunjing tentang keluarga presiden kalau tak mau celaka. Vladimir Putin membangun tembok tinggi untuk urusan keluarga. Baginya, privasi nomor satu. Mengorek-ngorek keluarganya adalah tabu.
Mulai dari perceraian Putin dengan Lyudmila Aleksandrovna Orcheretnaya, mantan pramugari Aeroflot yang tiga dekade menjadi istrinya; kedekatannya dengan Alina Maratovna Kabayeva, mantan pesenam ritmis yang kemudian menjadi politisi; sampai kehidupan putri-putri Putin; semua tak terekspose berlebih.
Media yang nekat menabrak tabu dengan mengubek-ubek cerita mengenai keluarga presiden akan segera digulung. Pada 12 April 2008, misalnya, surat kabar liberal Moskovsky Korrespondent memberitakan rencana Putin menikahi Kabayeva. Berita ini terhitung sensitif karena saat itu Putin dan Lyudmila belum bercerai.
Hasil dari pemberitaan tersebut: Pemimpin Redaksi Moskovsky Korrespondent, Grigory Nekhoroshev, mengundurkan diri hanya dalam beberapa jam.
Agen-agen dinas intelijen Rusia, FSB, mendatangi kantor Moskovsky Korrespondent dan membawa Nekhoroshev untuk diinterogasi. Sementara pejabat senior Kremlin menghubungi pemilik surat kabar itu, miliarder Alexander Yevgenievich Lebedev—yang juga pemegang sebagian saham Novaya Gazeta, media lain yang setengah lusin jurnalisnya terbunuh karena investigasi mereka.
Seminggu kemudian, 19 April 2008, perusahaan induk Moskovsky Korrespondent mengumumkan akan menutup harian itu karena “biaya penerbitan yang terlalu besar dan perselisihan dengan redaksi mengenai strategi pemberitaan”.
“Vladimir Putin ialah sosok yang sangat tertutup soal keluarga. Kami bergosip dengan para pembantunya sepanjang waktu, tapi persoalan keluarga Putin tak pernah disinggung. Itu aturan tak tertulis, bahwa kehidupan keluarga Putin adalah rahasia,” kata seorang mantan wartawan yang biasa meliput di Kremlin kepada Newsweek .
Para jurnalis hampir tak pernah melihat putri-putri Putin. Pembuat film dokumenter Jerman, Hubert Seipel—yang sempat mendapat akses langka ke Putin untuk menggarap film Ich, Putin—telah menghabiskan ratusan jam dengan nomor satu Rusia itu, namun tak pernah sekalipun melihat kedua putri Putin.
Putin punya alasan sendiri kenapa menyembunyikan dua putrinya (mereka bahkan masuk universitas dengan nama samaran).
“Saya tak ingin mereka tumbuh seperti putri-putri raja. Mereka perlu lingkungan dan interaksi normal dengan anak-anak lain. Begitu saya menyebut nama dan usia mereka, mereka akan segera diketahui dan tak bakal merasa damai. Itu sangat merugikan perkembangan mereka,” kata Putin dalam program televisi tahunan Direct Line with Vladimir Putin pada Juni 2017.
Intinya: Putin tak mau kedua putrinya terekspose dan kehilangan kehidupan normal. Hanya sekali Putin terlihat publik berjalan bersama putri sulungnya pada 2007.
Namun, lambat laun wajah putri-putri Putin beredar di tengah masyarakat. Belakangan, keduanya pun muncul di pemberitaan—meski ini terhitung amat jarang dan bisa dihitung jari, entah sekali atau dua kali.
Desember 2018, seorang perempuan yang diwawancara singkat oleh media Rusia Vedomosti disebut-sebut sebagai putri bungsu Putin. Ia adalah Wakil Direktur Institute of Complex Systems Mathematical Research Moscow State University: Katerina Tikhonova.
Wawancara tersebut terkait pengembangan alat pembaca gelombang otak yang dapat mengontrol impuls di kepala. Perangkat itu disebut sebagai terobosan teknologi penting bagi Rusia. Ini juga menunjukkan peran Tikhonova—ahli bioteknologi dengan gelar magister di bidang fisika dan matematika—dalam sains Rusia.
Sebelum kemunculannya di Vedomosti, Tikhonova memang sudah santer disebut sebagai putri Putin. Tapi, ia lebih sering terlihat sebagai penari akrobat profesional. Ia rutin mengikuti kompetisi dansa tahunan World Masters Rock’n’Roll.
Penari Rock’n’Roll yang Energik
Setidaknya dari tahun 2012 sampai 2016 Tikhonova selalu berpartisipasi dalam World Masters Rock’n’Roll. Sejak 31 tahun, merupakan pemain utama dalam cabang dance sport yang mengkombinasikan gerak senam dan tarian itu.
Manfred Mohab, Wakil Presiden World Rock’n’Roll Confederation—organisasi payung federasi dance sport profesional dan amatir—sempat membenarkan kepada Reuters pada November 2017 bahwa Tikhonova ialah putri Vladimir Putin.
Tikhonova sendiri terlibat aktif di WWRC dan menjadi salah satu pejabat di organisasi itu. Kehadirannya, ujar Mohab, menjadi anugerah bagi perkembangan cabang olahraga dansa-senam itu.
Mohab kemudian menarik ucapannya dengan alasan salah mendengar pertanyaan dan punya masalah pendengaran. “Saya tak dapat memastikan bahwa saya mengenal putri Tuan Putin. Saya tak ada hubungannya dengan mereka. Ada kesalahpahaman.”
Mohab bukan satu-satunya orang yang menganulir pernyataan tentang Tikhonova. Pada 2015, petinggi Gazprombank Andrey Akimov juga mengatakan bahwa Tikhonova adalah putri Putin, sebelum kemudian membantah telah mengucapkan itu.
Meski demikian, sejumlah orang lain yang berbicara dalam kondisi anonim—pebisnis kawakan Rusia dan akademisi di Moscow State University—mengonfirmasinya.
Penari rock’n’roll dan peneliti bioteknologi. Itulah Katerina Tikhonova.
Ia kini berusia 33 tahun dan selama ini menggunakan nama belakang neneknya dari pihak ibu—Tikhonova—agar identitasnya tersamar. Pada 2013, ia sempat menikah dengan pengusaha Kirill Shamalov, namun kemudian mereka berpisah.
Peneliti Bioteknologi dengan Setumpuk Jabatan
Tikhonova saat ini ia bekerja di Fakultas Mekanika dan Matematika Moscow State University. Pihak kampus menyebut Tikhonova sebagai peneliti berbakat, namun menolak berbicara tentangnya di luar lingkup akademik.
Pada 2015, Tikhonova dikabarkan memimpin perluasan Moscow State University yang menghabiskan dana US$ 1,7 miliar. Ia juga menjabat sebagai direktur untuk dua lembaga yang berhubungan dengan universitas tersebut, yakni Yayasan Pengembangan Intelektual Nasional dan Pusat Suplai Intelektual Nasional.
Di bawah keduanya, sebuah proyek bernama Innopraktika dibentuk—yang juga dikepalai Tikhonova—untuk menyokong dan membiayai ilmuwan-ilmuwan muda. Yang menarik, Innopraktika memiliki sejumlah mitra dan penasihat yang dekat dengan Putin, termasuk dua eks agen KGB yang pernah bertugas untuknya: Sergey Viktorovich Chemezov dan Nikolai Petrovich Tokarev.
Chemezov kini adalah CEO Rostec, perusahaan negara yang bergerak di industri pertahanan dan high-tech. Sementara Tokarev ialah Presiden Rasfnet, perusahaan pipa gas milik negara.
Jabatan Katerina Tikhonova sekarang bertambah. Pada Februari 2020, ia ditunjuk mengepalai Artificial Intelligence Institute di kampusnya. Lembaga ini disebut Putin berperan penting dalam mendukung strategi Rusia mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.
Selain Katerina Tikhonova, Putin memiliki satu putri lagi: si sulung Maria Vorontsova —dokter spesialis endrokin yang duduk di presidium Russian Association for the Advancement of Science. Simak kisahnya di sini: