Putus Asa Sakit Asma Tak Sembuh, Petani Bunuh Diri Pakai Mercon

Ilustrasi petasan (Foto: Dok.Pixabay)

Warga sekitar Masjid Nurul Islam Dusun Bangorejo, Banyuwangi yang sedang bersiap sahur tiba-tiba dikejutkan dengan ledakan mercon yang dibawa seorang pria baya, Sabtu (26/5) dini hari. Pria yang diketahui bernama Su'ud (79) itu berupaya bunuh diri dengan memakai petasan atau mercon.

Berdasarkan keterangan warga, sebelum kejadian sekitar pukul 03.00 WIB, Su'ud yang berprofesi sebagai petani ini sempat terlihat mondar mandir di dekat masjid. Tak lama kemudian, warga mendengar suara letusan petasan dan korban sudah tergeletak di pinggir jalan dengan luka yang cukup parah. Melihat Su'ud masih bergerak, warga langsung menghubungi Polsek Bangorejo.

Setelah petugas berada di lokasi, korban segera dibawa oleh Petugas menuju ke RSUD Genteng. Namun, setelah sempat mendapatkan perawatan intensif selama sekitar tiga jam, pada jam 05.15 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RSUD Genteng.

"Korban sebenarnya sempat dibawa anggota kami untuk pertolongan pertama. Namun karena luka parah yang bersangkutan meninggal dunia," ujar Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kabid Humas Polda Jatim kepada kumparan, Sabtu (26/5).

Melihat kejadian itu, petugas kemudian memeriksa keterangan keluarga korban. Menurut keterangan keluarga, korban sengaja bunuh diri karena putus asa setelah mengidap penyakit asma yang tidak kunjung sembuh.

"Dugaan kami korban yang sudah sakit menahun berusaha mengakhiri hidupnya," ujarnya.

Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sementara itu polisi juga mengamankan barang bukti dari tangan korban berupa, satu korek api, satu buah petasan yang sudah meletus, satu sumbu petasan dan sobekan kertas bekas petasan.

-----------------------------------------------------------

Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak komunitas 'Into the light' untuk mendapat pendampingan di situs https://intothelightid.wordpress.com/