PVMBG Minta Warga Dibekali Pengetahuan Pergeseran Tanah Daerah Rawan di Jabar

7 Oktober 2022 1:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanah bergerak di Bojong Koneng, Bogor, Rabu (14/9/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tanah bergerak di Bojong Koneng, Bogor, Rabu (14/9/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan bicara terkait pentingnya warga di daerah rawan bencana dibekali pengetahuan soal pergeseran tanah.
ADVERTISEMENT
Hendra mengatakan, secara morfologis salah satu daerah yang rawan bencana pergeseran tanah yakni Jawa Barat. Sebab, banyak daerah yang memiliki kemiringan lereng dan berpotensi terjadinya pergeseran tanah.
"Sehingga memang sudah seharusnya kita ini semua kita siap, dari Badan Geologi melakukan sosialisasi agar masyarakat itu mendapat pengetahuan yang cukup memadai ya dalam melihat mungkin di daerah sekitar rumahnya yang berpotensi terjadinya gerakan tanah. Karena memang lagi-lagi curah hujan di Jawa Barat memang tinggi," kata Hendra dalam konferensi persnya, Kamis (6/10).
Hendra memberikan contoh pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Bojongkoneng, Kabupaten Bogor yakni fenomena Rayapan. Fenomena Rayapan sendiri adalah fenomena tentang tanah yang bergerak sangat lambat.
"Hujan ini menjadi atau faktor eksternal ya, yang ikut membantu terjadinya proses gerakan tanah. Nah, ini faktornya akibat adanya batuan yang berperan (sebagai faktor internal) yaitu batuan Lempung ya, formasi Jatiluhur di sana yang berinteraksi dengan curah hujan yang mulai tinggi," ungkap Hendra.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut, morfologi tanah di Bojongkoneng yang berbentuk cekungan serta masalah di drainase air ikut berperan menjadi penyebab fenomena Rayapan.
"Memang kalo untuk kasus Rayapan ini khas ya, yang ada di Bojongkoneng ini kebanyakan adalah Debris Flow, yaitu kayak bubur itu ya. Material rombakan yang terbawa hujan," lanjutnya.
Reporter: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi