Ragam Aksi Demo Buruh di DPR: Bawa Ogoh-Ogoh Muka Trump hingga Kepala Babi

1 Mei 2025 16:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh dari berbagai elemen mengikuti unjuk rasa memperingati May Day di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh dari berbagai elemen mengikuti unjuk rasa memperingati May Day di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah aksi digelar massa buruh di beberapa titik di Jakarta dalam rangka May Day 2025 pada Kamis (1/5). Termasuk di Monas dan di depan Gedung DPR.
ADVERTISEMENT
Peringatan May Day di Monas dihadiri langsung Presiden Prabowo Subianto dan pejabat pemerintahan lainnya. Dalam acara itu, Prabowo sempat menyampaikan sambutannya dan memberikan janji kepada para buruh yang hadir.
Sementara aksi di Gedung DPR, diwarnai orasi dari mobil komando. Jalan Gatot Soebroto pun dipenuhi oleh massa aksi dari sejumlah kelompok.
“Hari ini kami dari aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau GEBRAK melakukan aksi turun ke jalan pada momentum Hari Buruh Internasional atau May Day 2025,” kata Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Sunarno, kepada wartawan di kawasan depan Gedung DPR.
“Kami melakukan aksi yang berbeda dengan beberapa serikat pekerja yang melakukan May Day Fiesta di Monas yang berbarengan dengan Presiden Prabowo. Karena menurut kami saat ini situasi atau kondisi buruh Indonesia dalam situasi yang sangat buruk,” sambungnya.
Sejumlah buruh dari berbagai elemen mengikuti unjuk rasa memperingati May Day di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sunarno mengatakan, masih banyak permasalahan daripada buruh yang belum diselesaikan dengan baik oleh pemerintah. Maka, mereka memilih memisahkan diri dari peringatan May Day di Monas bersama Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Belum saatnya kaum buruh bisa melakukan aksi May Day Fiesta bersama pemerintah atau Presiden,” ucap dia.
“Ini harus kita rayakan dengan semangat perlawanan. Bukan bermesra-mesraan dengan rezim yang tidak berpihak kepada buruh dan rakyat,” tambahnya.
Sunarno menjelaskan, sebelumnya mereka mau melakukan aksi di sekitaran Istana, Monas, dan Patung Kuda.
“Tetapi karena beberapa serikat pekerja dengan Presiden melakukan May Day Fiesta di Monas sehingga itu ada penjagaan di ring satu gitu. Dan kami tidak diperbolehkan melakukan aksi di Bundaran HI dan Istana Negara,” jelasnya.
“Kami kemudian kemarin daripada May Day ini enggak jadi kita lakukan kami berdiskusi dengan kawanan pimpinan serikat, pimpinan organisasi, kita sepakat untuk mengalihkan aksi kita di gedung DPR. Dengan harapan pihak DPR mau mendengar atau mau mendukung apa yang kita tuntut hari ini seperti apa yang kita sampaikan di atas tadi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah buruh dari berbagai elemen mengikuti unjuk rasa memperingati May Day di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Adapun permasalahan yang Sunarno maksud adalah masalah PHK massal dan lain sebagainya.
“Banyak kaum buruh yang di-PHK secara sepihak, di-PHK massal, hak-haknya belum diberikan atau tidak dipenuhi lalu juga upah buruh masih banyak yang rendah. Lalu juga banyak kawan-kawan buruh kita yang bekerja di beberapa sektor industri yang rentan,” jelas dia.
“Ada kawan-kawan pekerja platform, kurir, gojek atau driver online. Ada pekerja perkebunan sawit, karet, pertanian, pekerja rumah tangga, ada pekerja di sektor pendidikan, lalu juga di sektor medis dan kesehatan, lalu juga pekerja migran. Mereka setiap hari masih mengalami penindasan, hak-hak buruhnya masih dilanggar, bahkan mereka bekerja dalam situasi tekanan,” tambahnya.
Massa yang demo di DPR terdiri dari organisasi atau aliansi seperti Aliansi Perempuan Indonesia (API), Bara KASBI, Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Komite Politik Buruh Indonesia (KPBI), dan Aliansi Mahasiswa Nasional.
ADVERTISEMENT

Bawa Ogoh-Ogoh Bentuk Kepala Babi-Donald Trump

Sejumlah massa dari elemen buruh membawa patung Paman Sam berwajah Donald Trump saat mengikuti aksi May Day 2025 di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Dalam aksi ini, para buruh membawa tiga buah ogoh-ogoh. Ada yang berbentuk kepala babi, Paman Sam berwajah Presiden AS Donald Trump, dan tikus memakai jas.
Ia menjelaskan Donald Trump merupakan simbol daripada kapitalisme yang merugikan negara dunia ketiga. Sedangkan ogoh-ogoh kepala babi memiliki artinya sendiri.
Sejumlah massa dari elemen buruh membawa patung bentuk kepala babi saat mengikuti aksi May Day 2025 di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
“Ogoh-ogoh (kepala) babi ini menunjukkan bahwa kita tidak ingin rezim atau pemerintahan kita ini seperti babi. Yang tidak melihat masyarakatnya, tidak berpihak kepada kaum buruh. Dan itu menurut kami harus terus kita suarakan,” ujar Sunarno.
“Apalagi kemarin, ada kawan-kawan kita dari media, khususnya di Tempo. Juga mendapatkan teror kepala babi. Dan hari ini kita tunjukkan bahwa kita tidak ingin rezim ini justru seperti kepala babi,” tambahnya.
Sejumlah buruh dari berbagai elemen mengikuti unjuk rasa memperingati May Day di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sedangkan ogoh-ogoh berbentuk tikus memakai jas menyimbolkan koruptor.
ADVERTISEMENT
“Lalu patung tikus menunjukkan bahwa pemerintah kita, pejabat-pejabat kita ini masih banyak yang menjadi pelaku koruptor,” ujar Sunarno.
“Korupsi, uang rakyat semua dikorupsi. Dan itu sudah terbukti triliunan uang-uang itu yang seharusnya bisa untuk mensejahterakan rakyat, ternyata dikorupsi oleh mereka untuk kepentingan mereka semua. Kepentingan pribadi dari mereka semua,” tandasnya.