Ragam Peristiwa Demo 11 April di Indonesia yang Berakhir Ricuh

12 April 2022 7:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi membubarkan aksi demo mahasiswa yang berakhir ricuh di Makassar, Senin (11/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membubarkan aksi demo mahasiswa yang berakhir ricuh di Makassar, Senin (11/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia melakukan aksi demo secara serentak pada Senin 11 April. Demo ini dalam rangka menyikapi isu terkini di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mulai dari wacana penundaan Pemilu 2024, perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, hingga naiknya harga minyak goreng dan pertamax.
Para massa ini menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Selain itu mereka mendesak pemerintah agar bisa menurunkan kembali harga BBM termasuk minyak goreng.
Akan tetapi, aksi demo 11 April ini tidak semua berakhir damai. Beberapa di antaranya berakhir ricuh.
Berikut kumparan rangkum peristiwa demo 11 April yang berakhir ricuh:
Massa dari KAMMI mulai turun ke jalan orasi. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Cirebon

Demo mahasiswa menolak Jokowi 3 periode di Cirebon diwarnai kericuhan. Aksi lempar-lemparan botol air mineral, sepatu, sandal, bahkan batu tak bisa dihindari.
Kericuhan ini terjadi saat mahasiswa berusaha merengsek menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon di Jalan Siliwangi. Tidak hanya mahasiswa, diduga aksi demo tersebut disusupi para pelajar.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon Faradilla mengaku, akibat kericuhan tersebut dua mahasiswa patah tulang, dua lainnya mengalami luka lecet di tangan akibat benda tumpul dan benda tajam.
“Memang keduanya ada riwayat patah tulang, saat di tengah dia terdorong lalu jatuh dan terinjak oleh sesama mahasiswa. Dua lagi luka lecet di tangan sudah mendapat pertolongan dari PMI,” kata Faradilla.
Selain itu, dua orang mengalami sesak napas. Diduga keduanya sulit bernapas akibat desak-desakan di tengah mahasiswa ketika kericuhan terjadi.
Sementara, Ketua Tenaga Sukarelawan (TSR) Markas PMI Kota Cirebon Eko Ramadan mengatakan, setelah mendapat pertolongan pertama sebanyak 3 orang dilarikan ke rumah Sakit Gunung Jati (RSDGJ) karena mengalami luka di kepala cukup dalam.
Demo 11 April di Palopo, Sulsel, ricuh, massa ditembaki gas air mata. Foto: Dok. Istimewa

Palopo

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, juga berakhir ricuh. Polisi membubarkan massa aksi dengan tembakan gas air mata.
ADVERTISEMENT
Demo yang berlangsung di depan kantor DPRD Palopo ini awalnya berjalan tertib dan kondusif. Kericuhan terjadi lantaran tidak seorang pun dari anggota DPRD Kota Palopo yang menemui peserta aksi sebagaimana tuntutan pendemo.
Massa kemudian memaksakan diri masuk ke kantor DPRD, tetapi diadang petugas. Akibatnya, aksi saling dorong terjadi yang berujung saling serang menggunakan batu dan kayu.
Melihat situasi yang kian memanas, petugas menembakkan gas air mata. Para peserta demo langsung berhamburan melarikan diri.
Massa demo membubarkan diri saat demonstrasi di depan gedung DPR RI pada Senin (11/4). Foto: Jacko Ryan/kumparan

DPR RI

Demo di depan DPR yang semula damai berubah ricuh. Massa yang entah dari mana melempari polisi yang berada di dalam gerbang DPR dengan berbagai barang.
Kericuhan terjadi setelah massa dari mahasiswa BEM SI bubar. Mereka bubar setelah tiga pimpinan DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mahasiswa dan berdialog di atas mobil komando.
ADVERTISEMENT
Setelah mereka bubar dan berjalan ke segala arah, massa lainnya malah merapat ke dekat gerbang DPR. Mereka langsung melempari polisi dengan berbagai barang.
Polisi kemudian membalas dengan tembakan gas air mata. Massa mulai berpencar ke segala arah. Kepulan asap putih hasil tembakan gas air mata masih terlihat di depan gerbang DPR.
Kericuhan saat demo 11 April di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Ternate

Aksi demo yang melibatkan seluruh elemen mahasiswa di Kota Ternate berujung ricuh.
Peristiwa bermula saat salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Khairun Ternate, Munawar Syah, menyampaikan pandangannya.
Dia bilang, kenaikan BBM hampir memengaruhi semua sektor, baik sembako hingga transportasi.
"Pemerintah harus berikan kepastian dalam menjawab ketidakstabilan pasar akibat naiknya harga BBM," bebernya.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Jusuf Sunya, langsung menyerahkan perwakilan dari PT. Pertamina untuk menjawab.
ADVERTISEMENT
Namun saat Area Manager Communication Relations & CSR Papua - Maluku PT. Pertamina, Edi Mangun, berbicara, tiba-tiba batu dan kayu melayang ke arahnya.
Sontak, audiens terbuka tersebut langsung bubar. Polisi pun mengejar massa aksi hingga ke kawasan Masjid Raya Al-Munawwar yang berkisar 200 meter dari kantor Wali Kota Ternate.
Demo mahasiswa di Enrekang Sulsel ricuh. Foto: Dok. Istimewa

Enrekang

Aksi demo mahasiswa di depan Pemerintah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, juga berakhir ricuh. Aksi saling dorong mahasiswa dengan aparat kepolisian tak terkendali.
Pantauan kumparan, salah seorang dari mahasiswa demonstran ditonjok oknum polisi.
Mahasiswa awalnya hendak melakukan aksi bakar ban di badan Jalan Trans Poros Enrekang Toraja.
Polisi yang berjaga di lokasi langsung menghalau dengan cara mencoba merampas ban tersebut, Namun mahasiswa bertahan dan bersikeras untuk tetap melakukan aksi bakar ban.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, polisi dan mahasiswa yang terlibat bersitegang, hingga aksi saling dorong. Terlihat seorang mahasiswa terkena tonjokan oknum polisi namun seorang polisi lain berusaha melindungi mahasiswa tersebut.
Ratusan Mahasiswa di Aceh Geruduk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (11/4/2022). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan

Bangkalan

Aksi demo mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menolak perpanjangan masa jabatan presiden di Bangkalan ricuh. Dua mahasiswa tampak terluka setelah berusaha menerobos pintu utama Gedung DPRD.
Sejumlah mahasiswa sempat adu dorong dengan polisi. Bahkan, dua demonstran tampak terluka di bagian kepala. Mereka terlibat bentrok dengan tim huru-hara yang disiagakan Polres Bangkalan.
Ratusan mahasiswa yang bergeser dari Suramadu jumlahnya bertambah. Mereka mengepung Kantor DPRD Bangkalan. Namun mereka kecewa, karena tidak ada wakil rakyat yang menemui. Massa pun memaksa menerobos untuk melakukan sweeping.
Tak ayal, aksi saling dorong terjadi antara mahasiswa dengan polisi, hingga mahasiswa berhasil didorong ke halaman. Mahasiswa terpukul mundur water cannon.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin bertemu dengan wakil rakyat yang ada di dalam. Biar mereka mendengar aspirasi kami. Karena kami atas nama rakyat Indonesia," teriak Korlap Aksi, Abdurrahman Wahed.
Mahasiswa kecewa terhadap wakil rakyat di Bangkalan. Tidak ada satu pun anggota DPRD yang menemui. Hal itu yang disinyalir jadi pemancing emosi para aktivis.
Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Yogyakarta melakukan aksi damai di kawasan Titik Nol Km, Yogyakarta, Senin (11/4/2022). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO

Palembang

ADVERTISEMENT
Mahasiswa perguruan tinggi di Sumatera Selatan turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi di kantor DPRD Sumsel di Palembang, Aksi demo berujung ricuh, lemparan batu tak terhindarkan.
Demo ini menuntut penolakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden, serta menolak kenaikan harga bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM) serta menolak PPN naik 11 persen.
Para mahasiswa yang diketahui ada lima kelompok itu mulai unjuk rasa menuju DPRD Sumsel sejak pukul 14.00 WIB. Kericuhan bermula saat peserta aksi membakar atribut demo.
ADVERTISEMENT
Petugas kepolisian yang mencoba untuk memadamkan api, tiba-tiba mendapat lemparan diduga dari oknum provokator. Namun, kericuhan ini hanya terjadi sebentar saja.