Ragukan Kematian Ratu Elizabeth II, Seorang Pria Ditangkap Usai Dekati Peti Mati

21 September 2022 5:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Harry bersama para sepupunya saat prosesi jaga peti mati Ratu Elizabeth II, di catafalque di Westminster Hall, London, Inggris, Sabtu (17/9/2022). Foto: Aaron Chown/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Harry bersama para sepupunya saat prosesi jaga peti mati Ratu Elizabeth II, di catafalque di Westminster Hall, London, Inggris, Sabtu (17/9/2022). Foto: Aaron Chown/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Arus ratusan ribu orang yang mengantre sepanjang malam demi memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II membawa gambar khusyuk dari Inggris. Namun, pembaringan kenegaraan itu juga diwarnai oleh kejadian-kejadian mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Elizabeth mengembuskan napas terakhir pada 8 September. Peti matinya kemudian disemayamkan di Westminster Hall sebelum prosesi pemakaman berlangsung pada 19 September.
Anteran yang mengalir untuk acara itu mengular di sepanjang sisi Sungai Thames. Orang-orang rela menanti giliran dalam gelap dan dingin. Mereka bahkan menunggu hingga lebih dari 25 jam untuk melihat tempat berbaring Elizabeth yang diselimuti bendera Inggris.
Orang-orang mengantre untuk memberi penghormatan kepada Ratu Elizabeth II yang disemayamkan di dalam Westminster Hall di Istana Westminster, di London, Inggris, Rabu (14/9/2022). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Keluarga kerajaan mengungkapkan rasa haru atas curahan penuh emosi tersebut. Sebagian orang terlihat menitikkan air mata, sedangkan yang lainnya mengucapkan apresiasi atas sang penguasa monarki. Tetapi, reaksi berbeda datang dari Muhammad Khan.
Pria berusia 28 tahun itu menerobos antrean untuk menyentuh peti mati Elizabeth pada Jumat (16/9). Dia kemudian ditangkap oleh petugas keamanan dan didakwa pada Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Khan mengakui, dia ingin memastikan bahwa sang penguasa monarki tersebut sungguh mangkat. Khan meragukan bahwa Elizabeth sudah meninggal dunia.
Dia turut menuduh adanya keterlibatan Raja Charles III. Namun, pengadilan tidak menerangkan keterlibatan apa yang dimaksud Khan.
Suasana upacara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II digelar di gereja bersejarah Westminster Abbey, London, Inggris pada Senin (19/9). Foto: Frank Augstein/Pool via REUTERS
"Terdakwa mencapai Westminster Hall. Dia kemudian dilihat oleh petugas, yang hadir, mendekati peti mati. Dia turun dari karpet ke arah podium peti mati, lalu memegang bendera Royal Standard yang menutupi peti mati dengan kedua tangannya," ujar jaksa Luke Staton, dikutip dari AFP, Rabu (21/9).
"Terdakwa mengungkapkan gagasan bahwa Ratu tidak mati dan dia mendekati peti mati karena dia ingin memeriksanya sendiri," lanjutnya.
Akibat menderita delusi, Khan mendapatkan jaminan dengan syarat tetap mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit jiwa di London. Pengadilan berikutnya akan berlangsung pada 18 Oktober.
ADVERTISEMENT
"Pada saat Anda berada di Westminster, Anda tidak menerima bahwa Ratu telah meninggal dan itulah alasan Anda bergerak menuju peti mati untuk meyakinkan diri sendiri bahwa dia telah meninggal," jelas Hakim Michael Snow.