Ramai Tiba-tiba Nge-Gym, FOMO hingga Lifestyle

3 Juni 2023 19:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Fisik di Gym. Foto: Shutter Stock/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fisik di Gym. Foto: Shutter Stock/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir-akhir ini , ramai fenomena gym. Banyak orang yang tiba-tiba datang ke tempat fitness untuk olahraga. Apa penyebabnya?
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga Jaksel, Nisa, menceritakan pengalamannya kepada kumparan.
Dia mulai rutin gym sejak bulan April 2023, Nisa sering merasa gym belakangan ini seperti pasar saking ramainya. Terutama di jam pulang kantor sekitar pukul 17.00 WIB-19.00 WIB.
“Gym kalau habis ngantor tuh ramainya kayak pasar,” ujar Nisa, Jumat (2/6).
Menyadari kondisi ini, Nisa memilih untuk pergi ke gym setelah Subuh. Meski gym tetap ramai tetapi ia tidak perlu mengantre saat hendak menggunakan alat, tidak seperti saat pulang kantor.
"Lebih suka nge-gym pagi banget. Literally habis subuhan berangkat. Kalau ramai pun di pagi, masih ada alat yang bisa dipakai kok," ujarnya.
Nisa rutin gym tiga kali sepekan. Mulanya ia hanya bisa mengangkat bebas 4,5 kg, sekarang progresnya sudah bisa 18-20 kg. Nisa mengaku pikirannya jadi lebih fresh dan metabolisme tubuhnya pun jadi jauh lebih lancar usai rutin gym.
ADVERTISEMENT
Awal mula gym, Nisa iri dengan teman-temannya yang berhasil menurunkan berat badan usai rutin olah raga di gym. Melihat berat badannya yang ternyata lebih dari seharusnya, hal ini tentu memotivasi Nisa.
"Lihat video berseliweran di IG juga orang orang pada bisa kurus dibantu dengan gym salah satunya kan. Jadi tambah semangat. Walaupun realitanya apa yang dilakukan di luar gym yang paling berpengaruh sama hasilnya kan ada makanan yang kita makan," jelas Nisa.
Punya alasan yang hampir sama dengan Nisa, Christa juga mulai aktif gym usai menyadari berat badannya meningkat saat pandemi.
Christa mulai aktif gym sejak Januari 2023. Mulanya ia merasa perubahan pada badannya, celana loose pants-nya bahkan sampai tidak muat.
Ilustrasi berat badan ibu hamil Foto: Shutter Stock
Kini Christa sudah menjadikan gym sebagai gaya hidup. Menurutnya ini lebih baik daripada menjadikan gym sebagai kewajiban sebab takut membebani diri sendiri.
ADVERTISEMENT
"Gue mau nanamin ini di diri gue, Gym itu adalah sebuah lifestyle. Bukan kewajiban. Kalau kewajiban itu lu anggap sebagai beban. Dan harus dan berat dan frustrasi," ujar Christa.
Beda dengan dua wanita yang aktif gym di tahun ini. Aurel, pria di Pekanbaru mulai aktif gym sejak 2020 saat pandemi berlangsung. Bukan ingin menurunkan berat badan, Aurel justru nge-gym untuk menambah bobot badannya.
Mulanya berat Aurel adalah 52 kg, kini beratnya sudah 65 kg. Ia bahkan menyebut dalam sebulan ia pernah naik 2-3 kg.
Hasil ini tentu tidak mudah. Aurel biasa pergi ke gym lima kali dalam seminggu. Ia memilih di jam tidak ramai sekitar pukul 10 hingga 11 pagi. Hasil ini mulai terlihat setelah lima pekan rutin olah raga di gym.
ADVERTISEMENT
Aurel juga bercerita ada saat ia merasa hilang motivasi dan malas ke gym. Biasanya kondisi ini terjadi setelah 'bolos' lebih dari sepekan.
"Biasanya itu mulai mager kalau sudah lebih seminggu nggak gym, jadi harus ngumpulin niat lagi awal-awal. Kalo gym rutin nggak ada magernya. Karena sudah jadi habit itu tadi kan," ujar Aurel.
Personal Trainer Gym Akui Ada Peningkatan Pengunjung Gym
Iryan Fadli, personal trainer di Bintang Raga Gym, mengakui gym kembali menjadi tren. Menurutnya fenomena ini terjadi mulai dari pertengahan hingga akhir pandemi.
Salah satu faktor yang membuat gym adalah ramainya influencer yang ikut memperkenalkan kesehatan seperti Deddy Corbuzier dan Dokter Tirta.
"Gym kembali menjadi tren diawali saat pertengahan dan akhir masa pandemi. Kemudian meningkat ketika banyaknya publik figur membicarakan pentingnya olahraga workout seperti dr.Tirta, Dedi Corbuzier," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Iryan juga tak menampik adanya beberapa orang yang mulai gym karena takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out). Ia juga tidak menyebut hal ini salah. Selama orang tersebut konsisten, maka tubuh yang sehat akan tetap didapatkan.
"Kebanyakan orang memulai gym itu karena ikut-ikutan, ketika dia merasa nyaman berolahraga workout maka nantinya dia akan konsisten berlatih," ujar Iryan.
"Dan jika tidak, maka dia akan mencari olah raga yang lain, banyaknya orang pergi gym karena ikut-ikutan adalah fenomena yang normal," tegasnya.