Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rangkaian Serangan Bom di Inggris dalam Tiga Tahun Terakhir
23 Mei 2017 10:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Hari ini (22/5), sebuah bom meledak saat konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris, sedang berlangsung. Ledakan bom tersebut menewaskan 19 orang dan melukai 50 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
Serangan bom di konser Ariana Grande kali ini adalah serangan teroris keempat yang menimpa Inggris dalam tiga tahun terakhir.
2015
Pada 5 Desember 2015, seorang laki-laki membawa pisau dan menusuk tiga orang di Stasiun Leytonstone di London Timur. Penyerang tersebut diduga berusia 29 tahun dengan nama Muhaydin Mire.
Di tengah aksinya, ia menyerukan “this is for Syria!”. Muhaydin divonis bersalah pada Juni 2016 atas tindakan percobaan pembunuhan. Dua korban mengalami luka sedang, sementara satu korban mengalami luka tusuk berat.
2016
Di tahun 2016, serangan terorisme terjadi saat seorang pria berumur 19 tahun menusuk Darlene Horton, seorang perempuan dengan kewarganegaraan Amerika hingga meninggal dunia. Tak hanya korban jiwa, pelaku pun melukai lima orang lainnya. Para korban luka berasal dari Inggris, Amerika, Israel, dan Australia. Kelima korban tidak mengalami luka serius kala itu.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut terjadi pada bulan Agustus 2016. Polisi menyatakan kejadian ini sebagai salah satu serangan yang mencekam di London.
Serangan tersebut pun dilakukan secara spontan. Korban pun diserang secara acak.
2017
Sementara, di tahun 2017, dua serangan terorisme pun kembali terjadi di Inggris.
Di bulan Maret tahun ini, penyerang tunggal menyerang polisi dan warga sipil, merenggut lima nyawa dan melukai setidaknya 50 orang lainnya. Tragedi ini terjadi di area dekat Gedung Parlemen Inggris.
Penyerang bernama Khalid Masood menabrakkan mobilnya ke para pejalan kaki, sebelum akhirnya turun dari mobil dan menusuk seorang polisi secara brutal di luar gedung parlemen.
Masood yang tinggal di tengah kota Birmingham menghabiskan satu malam di Brighton sebelum ia melancarkan aksinya. Ia akhirnya ditembak mati oleh polisi pada tanggal 22 Maret setelah kejadian.
ADVERTISEMENT
Berselang dua bulan setelah serangan London di Maret, serangan pun kembali terjadi di Inggris.
Kali ini, konser Ariana Grande menjadi target utama serangan bom yang diduga sebagai serangan bunuh diri. Sejauh ini, polisi masih terus mengamankan Manchester Arena dan para penonton yang selamat. Belum ada keterangan resmi mengenai siapa pelaku bom bunuh diri tersebut.