Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu prioritas Mendikbud Nadiem Makarim. Nadiem mengutarakan hal itu dalam rapat kerja perdana dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I DPR, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Menurut Nadiem, visi tersebut bisa dicapai dengan bantuan teknologi. Teknologi, dia yakini, bisa mendorong efisiensi di dalam proses pendidikan.
“Teknologi yang kita akan selenggarakan itu adalah penopang, membantu apa yang terjadi di dalam ruang didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di ruang guru. Itu bukan untuk menggantikan. Teknologi itu untuk satu efisiensi, budget anggaran dan efisiensi waktu,” ujar Nadiem saat memaparkan programnya kepada anggota Komisi X.
Pernyataan pendiri Gojek itu kemudian disoroti oleh salah satu anggota Komisi X Fraksi PDIP, Rano Karno. Rano mempertanyakan maksud Nadiem bagaimana teknologi menopang pengembangan SDM. Rano menilai sebaliknya.
“Saya tertarik dengan statement Anda bahwa SDM yang mendukung teknologi, bukan teknologi mendukung SDM. Saya sangat surprise dengan pernyataan ini. Artinya adalah manusia yang didukung, saya tadi berpikiran bahwa teknologi itu mengandalkan manusia, ternyata bukan,” ujar Rano menanggapi Nadiem.
Pemeran Si Doel Anak Sekolahan ini kemudian menilai teknologi justru memberi dampak negatif kepada anak. Ia kemudian mempertanyakan analisa Nadiem bagaimana teknologi menopang SDM karena faktanya justru memberikan dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Rano mencontohkan cucunya yang berusia 6 tahun yang ternyata keranjingan main telepon seluler.
“Nah yang ingin saya tau secara basic, sejak kapan SDM itu bisa diciptakan dengan dibantu teknologi, sejak kapan sih?” tanya Rano.
“Pertanyaan saya begini, cucu saya usianya baru 6 tahun, tapi tiap hari udah main gadget. Ini kan juga bagian dari teknologi. Apakah anak seperti ini akan menjadi pandai seperti anda, ataukah saya salah,” sambung politisi PDIP itu.
Selain itu, menurut Rano, tidak sedikit juga contoh kasus anak-anak masuk rumah sakit karena kecanduan teknologi. Oleh karena itu, ia menilai teknologi ini juga memiliki sisi negatif terhadap anak.
“Karena kita juga mendengar ada anak-anak yang masuk rumah sakit karena dia keranjingan main game. Nah ini kan artinya bahaya, karena di sini yang pertama adalah pendidikan karakter, pendidikan karakter tentu pendidikan dasar,” pungkas Rano di hadapan Nadiem.
ADVERTISEMENT