Rapat dengan Komisi X, Muti Singgung Guru Sejahtera hingga Matematika di TK

6 November 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Menteri Kebudayaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Menteri Kebudayaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengungkap 6 program besar dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (6/11). Dari mulai pendidikan karakter hingga peningkatan kesejahteraan guru.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama adalah penguatan pendidikan karakter, di mana kami akan melakukan program-program pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas," kata Mu;ti dalam paparannya.
Kemudian, hal itu terkait peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling dan guru agama. Juga penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia.
"Kami sempat memperkenalkan ini di salah satu stasiun televisi anak-anak. Waktu itu saya menyanyi lagu 'Pelangi-pelangi', tapi tidak menyanyikan lagu 'Pelangi di Matamu'," kata dia.
Pada poin ini, Mu'ti menambahkan, peningkatan guru mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK) juga penting. Sekum Muhammadiyah itu juga menyinggung Makan Bergizi Gratis.
"Kemudian yang kedua, wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan. Kami akan ada dua program besar yaitu afirmasi pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk rumah belajar, pendidikan anak usia dini, pendidikan jarak jauh, dan lain-lain," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Kemudian kami juga mencoba memfasilitasi relawan mengajar," imbuhnya.
Yang ketiga, lanjut Mu'ti, adalah peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Hal itu meliputi peningkatan kualifikasi D4 atau D1.
"Karena banyak guru yang belum memenuhi undang-undang guru dan dosen untuk kualifikasi minimal D4 atau D1," kata dia.
Suasana Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Menteri Kebudayaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Soal ini, Mu'ti menilai kompetensi guru dan peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi. "Nah poin saya ini yang kami insya Allah nanti akan sampaikan itu pada peringatan Hari Guru Nasional pada beberapa minggu yang akan datang," jelasnya.
Kemudian yang keempat adalah penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi. Hal itu meliputi pendidikan matematika, sains teknologi sejak usia dini.
"Kami sudah merancang insyaallah pendidikan matematika itu akan dimulai dari sejak Taman Kanak-kanak. Dan saya sudah praktikkan bagaimana matematika untuk taman kanak-kanak dalam kunjungan kerja kami yang pertama di Palembang, di sebuah TK yang dikelola oleh Angkatan Udara," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Dan kami pilih TK Angkatan Udara supaya pendidikan Indonesia terbang tinggi, setinggi pesawat kita," imbuhnya.
Ada juga program penguatan pendidikan vokasi, kejuruan, dan pelatihan. "Yang kelima, pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Ini sangat banyak sehingga tidak perlu kami sebutkan," tutur Mu'ti.
Kemudian yang keenam, lanjut dia, adalah pembangunan bahasa dan sastra yang meliputi pemartabatan bahasa negara, pelindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, dan peningkatan literasi.
"Sekadar informasi bahwa beberapa minggu yang lalu, dalam peringatan bahasa 28 Oktober, kami menyampaikan program besar, yaitu Kedaulatan Bahasa Indonesia," kata dia.
"Bangga, kemudian kita mahir dan maju dengan bahasa Indonesia. Dan kami memberikan penghargaan untuk pejabat publik yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Selain Mu'ti, Komisi I juga rapat bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.