Ratusan Warga Hentikan Penggusuran yang Dilakukan Sentul City

2 Oktober 2021 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ratusan warga Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang melakukan aksi demonstrasi ke lokasi eksekusi lahan dan bangunan yang dilakukan oleh PT Sentul City Tbk pada Sabtu (2/10). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang melakukan aksi demonstrasi ke lokasi eksekusi lahan dan bangunan yang dilakukan oleh PT Sentul City Tbk pada Sabtu (2/10). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan warga Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang melakukan aksi demonstrasi ke lokasi eksekusi lahan dan bangunan yang dilakukan oleh PT Sentul City Tbk pada Sabtu (2/10).
ADVERTISEMENT
Demo digelar untuk menghentikan penggusuran yang akan dilakukan Sentul City di atas beberapa lahan.
Sebelum warga berdemo, Pemkab Bogor sudah meminta pihak Sentul City untuk menghentikan penggusuran. Karena penggusuran tetap akan dilakukan, aksi demo warga yang ditujukan untuk menghentikan penggusuran berujung pada pengerusakan kantor desa.
Kericuhan sendiri bermula saat warga menolak pematokan yang dilakukan oleh PT Sentul City. Emosi warga tersulut lantaran pihak eksekutor dari Sentul City tidak bisa menunjukkan objek lahan yang diklaimnya.
“Warga meminta siapa yang memberi izin kuasa untuk pembongkaran, warga tetap meminta yang menangani ini dari pengadilan dan pemerintah, tidak dilakukan sendiri,” jelas perwakilan warga Asep Ripandi di lokasi.
Asep menuntut PT Sentul City untuk menghentikan pembongkaran. Menurutnya, mereka sudah menempati lahan tersebut sebelum PT Sentul City berdiri.
ADVERTISEMENT
“Sudah tinggal di sini sebelum ada Sentul City, bahkan sudah tujuh turunan lebih,” ungkapnya.
Ratusan warga Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang melakukan aksi demonstrasi ke lokasi eksekusi lahan dan bangunan yang dilakukan oleh PT Sentul City Tbk pada Sabtu (2/10). Foto: kumparan
Sementara itu, dari pantauan di lokasi kejadian, demo berujung rusuh itu menyebabkan sejumlah kaca kantor desa pecah, kursi porak porak poranda dan ruang kepala desa rusak.
Sesaat setelah pengrusakan terjadi, Kapolsek Babakan Madang Kompol Silfia Sukma Rosa bersama beberapa anggota yang berada di lokasi berusaha menenangkan emosi warga. Warga yang meneriakkan orasi diterima oleh Kanit Reskrim Polsek Babakan Madadang.
Warga lainnya, Ade Emon, mengatakan, kegiatan yang dilakukan Sentul City merupakan perampasan kediaman warga yang sudah lama tinggal di Bojong Koneng.
Ade menegaskan, warga tidak percaya janji sentul City yang mengatakan tidak akan menggusur kediaman warga.
ADVERTISEMENT
“Kami butuh surat di atas meterai tidak digusur, karena dulu dulu juga sentul City janji tapi tetap digusur. Katanya dengan ploting SHGB tapi kami minta pernyataan dari sentul tidak pernah ada. Saat ini warga menolak,” ungkapnya.
Ade mengatakan, bahkan selama ini Sentul City berbohong saat mengatakan mendapat dukungan dari warga. Ia menyebut, warga tersebut adalah segelintir warga bayaran.
“Karena itu adalah orang yang dibayar. Ada pro dan kontra tapi kebanyakan mereka yang mendukung dibayar, yang ada masyarakat merasa terancam, resah,” katanya.
Ade menyebut, setidaknya ada sekitar 6.000 warga dari RW 08 dan RW 11 yang mengalami penggusuran oleh PT Sentul City.
==