Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ratusan WN India masuk RI melalui Bandara Soekarno-Hatta saat India menghadapi gelombang ekstrem penularan corona. Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memastikan kedatangan para WN India ini bukan eksodus .
ADVERTISEMENT
"Polda Metro Jaya bersama kodam jaya bekerja bersama untuk mengantisipasi kedatangan WNA khususnya WN India. Yang perlu kami tekankan adalah bahwa tidak ada eksodus WN India ke Indonesia, khususnya Jakarta," ujar Fadil saat meninjau Hotel Holiday Inn, Gajah Mada, Jakbar, sebagai lokasi karantina para WN India, Sabtu (24/4).
Saat ini, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya bersama Kemenkes, dan Dinkes DKI Jakarta telah membentuk tim yang bertugas menangani karantina para WN India ini.
Para WN India ini datang ke Indonesia dalam 2 waktu. Sebanyak 150 WN India bersama 10 WNI masuk pada 10 April dengan pesawat charter Garuda Indonesia. Kemudian sebanyak 127 WN India dan 5 WNI masuk pada 21 April dengan pesawat jet QZ988XMMA-MAA.
ADVERTISEMENT
"Adapun 160 orang yang berangkat dari Chennai ke Jakarta (10 April) semuanya sudah teridentifikasi dan semuanya akan diisolasi. Tim sudah bekerja," jelas Fadil.
Fadil juga membuka kemungkinan penindakan jika dalam insiden kedatangan para WN India ini terdapat pelanggaran hukum.
"Jika ada pelanggaran hukum, tim penegakkan hukum akan melakukan langkah penegakan hukum, agar keselamatan masyarakat menjadi yang utama , tetap dilaksanakan dengan baik," pungkasnya.
Ratusan WN India yang masuk ke Indonesia menjalani karantina di 23 hotel di Jakarta, termasuk Holiday In yang sudah menampung 90 orang. Dari ratusan WN India itu ditemukan 18 kasus positif corona tanpa gejala dan mereka sudah diisolasi di RS rujukan COVID-19.