news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Reaksi Kapolri Pertama Kali Naik Pesawat Sukhoi

20 Desember 2017 13:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tito Karnavian dengan wings kehormatan TNI AU (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tito Karnavian dengan wings kehormatan TNI AU (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian mendapatkan wing kehormatan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Sebelum pemberian wing tersebut, Hadi mengajak Tito untuk merasakan sensasi mengudara menggunakan pesawat tempur jenis Sukhoi Su-30MK2. Tito mengatakan bahwa itu merupakan pengalaman pertamanya terbang menggunakan pesawat tempur.
ADVERTISEMENT
"Ini pertama kali naik pesawat tempur. Tapi saya terus terang nyaman naik pesawat ini, karena kecepatannya kalau tidak dimanuver, nyantai saja, dia seperti naik Mercy ya. Kalau naik komersial kira-kira naik Kijang," kata Tito di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12).
"Tapi begitu dimanuver kejut sana sini, mulai pusingnya keluar. Untung saja tidak bawa kantong plastik. Nggak deg-degan tapi," seloroh Tito.
Menurut Tito, jabatan yang ia sandang sebagai kepala kepolisian sebagai salah satu keberuntungan untuk menaiki pesawat tempur buatan Rusia tersebut.
"Jadi 30 menit lumayan ya terbang dan ini saya merasa sangat beruntung karena kalau nggak jadi Kapolri mungkin saya enggak terbang naik Sukhoi, pesawat salah satu yang tercanggih di dunia, dan dimiliki Indonesia," kata Tito.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa pesawat tersebut nyaman digunakan, tetapi karena sering diajak manuver, maka ia pun merasakan pusing.
"Setelah itu dibawa manuver belok kanan kiri ke atas ke bawah, kepala pusing juga. Tapi mungkin pak Panglima TNI tidak pusing, kalau saya pusing dikit. Biasa nangkep maling, sekarang diajak naik pesawat," candanya.
Penerbangan selama tiga puluh menit tersebut, kata Tito memberikan kesan bahwa TNI dan Polri sangat solid untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional dari ancaman-ancaman yang dapat mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Momentum tiga puluh menit ini juga memberi dampak yang luas kepada institusi, hubungan antara Polri dan TNI. Saya harap kebersamaan ini juga akan mewarnai di jajaran TNI dan Polri untuk tetap kompak di masa mendatang karena TNI dan Polri, dua pilar yang paling utama dalam peran menjaga NKRI," terangnya.
ADVERTISEMENT