Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Refly Harun ke Jokowi: Ini Saatnya Rombak Kabinet, Mumpung 2024 Tak Ada Beban
30 Juni 2020 12:26 WIB
ADVERTISEMENT
Kemarahan Presiden Jokowi terhadap para menterinya tak bisa terbendung dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan pada 18 Juni. Bahkan Jokowi mengancam akan merombak kabinet jika para menteri tak menunjukkan kualitas kerja yang membaik dalam pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Ancaman Jokowi yang akan me-reshuffle kabinet tersebut didukung Pakar Tata Negara, Refly Harun . Ia menilai Jokowi sudah mulai gerah dengan para menteri yang tidak bekerja efektif. Hal itu lantaran para menteri tak dipilih langsung oleh Jokowi, melainkan disodorkan parpol koalisi.
"Banyak sekali pembantu Presiden Jokowi dalam periode kedua tapi kinerjanya tidak efektif, karena Presiden Jokowi tidak terapkan sistem presidensial. Pada periode kedua, terkesan Jokowi didikte parpol-parpolnya, padahal periode pertama lebih baik," ujar Refly dalam kanal YouTube-nya. Refly mengizinkan kumparan mengutipnya.
Untuk itu, Refly menyarankan kepada Jokowi agar segera merombak kabinet. Sebab Jokowi tak lagi memiliki beban politik pada Pilpres 2024 karena sudah purnatugas.
"Kalau mau rombak (kabinet) secara fundamental inilah saatnya, mumpung 2024 tidak ada beban. Beri rakyat legacy atau warisan yang baik," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Refly berharap jika nantinya reshuffle benar-benar terjadi, Jokowi harus memilih orang-orang terbaik di bidangnya, bukan titipan parpol-parpol.
"Cari orang yang tulus, lurus, mau kerja keras, tidak buru rente ketika menjabat," ucapnya.
"Mudah-mudahan Presiden Jokowi mau cari orang-orang yang betul mendedikasikan dirinya untuk negara, bukan orang-orang yang ingin bertahan di jabatan dengan cara apa pun asal presiden senang," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.