Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menunjuk sosok muda Nadiem Makarim untuk mengemban jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Selain itu, bidang pendidikan tinggi (Dikti) akan berada di bawah naungan Nadiem.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Rektor UGM, Panut Mulyono, berharap Nadiem bisa melakukan restrukturisasi atau penataan kembali di Kemendikbud dengan masuknya pendidikan tinggi. Dia pun menunggu terobosan-terobosan baru dari menteri muda ini dalam menghasilkan lulusan siap kerja.
"Terobosan-terobosan penyelengaraan pendidikan di semua jenjang untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa kini dan masa mendatang," kata Panut kepada kumparan, Kamis (24/10).
Panut mengatakan, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam menghadapi persoalan-persoalan di masa depan.
"Pendidikan juga harus menghasilkan lulusan yang memiliki karakter kuat, kompetensi tinggi di bidangnya, dan kecakapan sosial yang tinggi sehingga dapat menangani persoalan-persoalan yang kompleks," kata dia.
Usai dilantik sebagai Mendikbud, Nadiem menyatakan tidak memiliki program spesifik 100 hari kerjanya. Dalam rentang waktu itu, ia akan belajar dan lebih banyak mendengarkan.
Kendati demikian, Nadiem mengatakan, teknologi akan menjadi fokusnya dalam memimpin Kemendikbud.
ADVERTISEMENT
“Karena saya milenial dan background-nya teknologi, sudah pasti perubahan yang terjadi ke sana. Dalam bentuk apanya kita belum pasti. Yang terpenting kita ini mulai bukan dengan aksi, tapi belajar dulu,” ujar Nadiem usai acara serah terima jabatan Mendikbud, Rabu (23/10).