Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Polisi hingga saat ini masih memeriksa dan menelusuri ada tidaknya tindak pidana terhadap eksistensi Sunda Empire . Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erlangga Saptono menuturkan dalam menelusuri dugaan tindak pidana itu, institusinya telah memeriksa 8 orang.
ADVERTISEMENT
Delapan orang yang diperiksa antara lain adalah Perdana Menteri Sunda Empire Nasri Banks. Nasri diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Erlangga tak menjelaskan kapan Banks diperiksa. Namun, menurut dia, Banks sudah diperiksa terkait kelompoknya.
Selain itu, kata Erlangga, polisi juga telah meminta keterangan kepada budayawan, sejarawan, akademisi hingga Dinas Kesbangpol Pemprov Jawa Barat.
Akademisi dalam hal ini yang dimintai keterangannya antara lain eks Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia. Ganjar dimintai keterangannya terkait kapasitasnya sebagai ahli sejarah. Selain itu, ada juga Rektor Unisba Edi Setiadi dalam kapasitasnya sebagai ahli pidana.
"Rektor Unisba sebagai ahli pidana juga kita mintai keterangan. Kemudian Ir. Ganjar Kurnia sebagai ahli sejarah dari Universitas Padjadjaran dan kemarin terakhir Hj. Sumiarsih dari UPI sedang dikroscek penggunaan sarana dari UPI yang digunakan untuk kegiatan Sunda Empire," ujar Erlangga di kantornya, Rabu (22/1).
ADVERTISEMENT
Erlangga menyebut, polisi akan melakukan proses gelar perkara untuk menentukan adakah unsur pidana yang dilakukan oleh Sunda Empire sehingga proses akan berlanjut ke tahapan penyidikan. Gelar perkara dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Masih proses lidik dan tentunya penyidik akan melakukan gelar perkara apakah memang di dalam kegiatan Sunda Empire ini sudah memenuhi unsur-unsur pidana jadi nanti penyidik akan menyimpulkan di gelar perkara dan ditingkatkan menjadi penyidikan," ucap dia.