Rektor Unnes Jawab Tudingan Jiplak Skripsi Mahasiswi

24 Februari 2020 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menjelaskan secara runtut lini masa penyusunan disertasinya yang disebut plagiat skripsi mahasiswi Unnes. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menjelaskan secara runtut lini masa penyusunan disertasinya yang disebut plagiat skripsi mahasiswi Unnes. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor Unnes (Universitas Negeri Semarang) Prof Fathur Rokhman akhirnya memberikan jawaban soal tudingan plagiat.
ADVERTISEMENT
Fathur mengaku selama ini menahan diri tak berkomentar saat isu miring menjiplak karya ilmiah 2 mahasiswinya untuk bahan disertasi di UGM menerpanya.
"Saya bicara sekarang karena sudah gerah dan khawatir, ini menyangkut nama baik dua perguruan tinggi," tegas Rektor Unnes Fathur di kampus Unnes, Semarang saat ditemui kumparan, Senin (24/2).
Secara runtut, dia menjelaskan lini masa pembuatan disertasinya dan pembuatan skripsi dua mahasiswa bimbingannya tersebut.
"Memang disertasi saya selesai 2003, sedangkan skripsi tersebut selesai 2001. Kalau orang awam melihat, pasti menilai disertasi saya menyontek skripsi karena yang selesai lebih dulu adalah skripsi," kata dia.
Fathur menerangkan, disertasi yang dibuatnya tidak mungkin rampung dalam sekejap mata, atau baru dibuat setelah skripsi tersebut jadi.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menjelaskan secara runtut lini masa penyusunan disertasinya yang disebut plagiat skripsi mahasiswi Unnes. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Dia menjelaskan, bagaimana disertasi tersebut dia gagas, mulai dari proposal hingga draft dan kemudian menjadi sebuah disertasi.
ADVERTISEMENT
"Proposal untuk disertasi itu sudah mulai Desember 1997. Berarti enam tahun sebelum skripsi tersebut selesai. Dari mana plagiatnya?" kata Fathur.
Terkait adanya data yang sama dalam disertasi dan skripsi, Fathur tidak menampik hal tersebut. Hal itu terjadi lantaran Fathur dan dua mahasiwa pembuat skripsi pernah terlibat proyek bersama dalam hibah penelitian disertasi doktor pada 2000 silam.
Data yang dipakai tersebut dipakai Fathur untuk disertasinya dan juga dipakai oleh mahasiswa dalam pembuatan skripsinya.
"Saya bersyukur punya dokumen-dokumen pembuatan disertasi ini yang saya simpan. Sejak 1997 masih ada, coretan dari promotor saya juga masih ada dan bisa dipakai sebagai bukti. Kalau tidak ada dokumen ini, tidak tahu seperti apa nanti," ungkap Rektor Unnes ini.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menjelaskan secara runtut lini masa penyusunan disertasinya yang disebut plagiat skripsi mahasiswi Unnes. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Mahasiswa pembuat skripsi yang disebut dicontek Fathur pun sudah menyatakan bahwa tidak merasa diambil karya ilmiahnya. Bahkan mahasiswa tersebut juga diberikan draft disertasi oleh Fathur.
ADVERTISEMENT
"Semua bisa saya jelaskan secara akademik maupun dokumen bahwa tidak ada plagiat seperti yang dituduhkan. Marwah akademik harus ditegakkan," katanya.
Fathur yakin, UGM akan bijaksana dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Dia berharap tim dari UGM tidak terbawa opini dan suasana gaduh di luar agar penilaian bisa berjalan dengan baik.
Berikut adalah judul disertasi Fathur Rokhman dan dua skripsi mahasiswa yang dibimbingnya;
1. Judul disertasi Fathur: "Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas" (297 halaman).
2. Judul skripsi Ristin: "Pilihan Ragam Bahasa dalam Wacana Laras Agama Islam di Pondok Pesantren Salafi Al-Falah Mangunsari Banyumas" (99 halaman).
3. Judul skripsi Nefi: "Kode dan Alih Kode dalam Pranatacara Pernikahan" (118 halaman).
ADVERTISEMENT