Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Irza Laila Nur Trisna Winandi telah dipanggi Yang Maha Kuasa. Meski belum sempat mengikuti sidang skripsi karena menjadi korban kecelakaan, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tetap menyatakan almarhumah Irza lulus sebagai sarjana.
ADVERTISEMENT
Dalam wisuda periode IV yang berlangsung hari ini, Sabtu (24/8), pihak UNS turut mengundang orang tua Irza. Ia merupakan mahasiswi Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2015.
Irza meninggal dunia sesaat setelah menyelamatkan ibunya dari kecelakaan truk kontainer yang menabrak Puskesmas Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, pada Juli 2019. Ia meninggal tepat beberapa jam sebelum sidang skripsinya.
Dilansir Antara, Rektor UNS Jamal Wiwoho dalam sambutannya menyampaikan Irza yang merupakan anak pertama pasangan Nurokhman dan Dwi Yani Merbawaningrum itu telah menyelesaikan pendidikan di UNS.
"Almarhumah Irza juga telah meninggalkan nama dan meninggalkan 'curriculum vitae' yang patut kita teladani bersama," kata Jamal.
ADVERTISEMENT
Selama duduk di bangku hingga berjalan di atas panggung untuk menerima ijazah, kedua orang tua Irza tak kuasa menahan tangisannya. Suasana di Auditorium GPH Haryo Mataram menjadi diselimuti haru. Lalu para wisudawan dan para orang tua yang hadir bertepuk tangan sebagai bentuk dukungan mereka.
Sang ibu menerima selempang wisuda dan piagam penghargaan dari Rektor Jamal atas nama Irza. Sementara bapak Irza menerima satu copy skripsi anaknya.
Irza, pada hari kecelakaan terjadi, akan menjalani sidang skripsi dengan penelitian bertemakan 'Pengaruh Penggunaan Game Online Terhadap Kreativitas Mahasiswa dan Hasil Belajar Mahasiswa PTIK FKIP UNS dalam Mata Kuliah Pemrograman Komputer'.
Kecelakaan yang menewaskan Irza terjadi pada Kamis (25/7), saat pengemudi kontainer menabrak Puskesmas Mojosongo diduga karena rem blong. Irza yang saat itu baru saja mengantarkan ibunya untuk bekerja di puskesmas tak sempat menyelamatkan diri. Akan tetapi, ia sempat mendorong ibunya yang hampir tertabrak truk, tapi justru nyawanya tak tertolong.
ADVERTISEMENT