Rektor UNY Diserang Soal Gunakan Fasilitas Kampus untuk Maju Bupati Gunung Kidul

15 Juli 2020 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UNY Sutrisna Wibawa dalam prosesi penyerahan bantuan di Hall Rektorat UNY, Senin (27/04) pagi. Foto: Humas UNY
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UNY Sutrisna Wibawa dalam prosesi penyerahan bantuan di Hall Rektorat UNY, Senin (27/04) pagi. Foto: Humas UNY
ADVERTISEMENT
Rektor UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), Sutrisna Wibawa semakin dekat menuju pencalonan Bupati Gunungkidul. Putra asli Gunungkidul itu telah mendapat rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Namun, isu tak sedap soal Rektor UNY Sutrisna menyeruak. Di media sosial dia diserang dengan tudingan menggunakan fasilitas kampus serta politik uang untuk memuluskan langkahnya menjadi orang nomor satu di Gunungkidul.
"Saya tidak membagi uang, tidak ada pembagian uang," kata Sutrisna dihubungi kumparan, Rabu (15/7).
Selain membantah melakukan politik uang, Sutrisna juga membantah dirinya menggunakan fasilitas kampus untuk kepentingan pribadi. Dalam urusan pribadi dia juga tidak mengatasnamakan UNY.
"Tidak ada saya mengatasnamakan UNY. Kalau pulang kampung menggunakan kendaraan pribadi kalau urusannya pribadi tidak pernah membawa UNY," ujar Sutisna yang didukung Partai Demokrat ini.
Dia juga menjelaskan bahwa di Gunungkidul memang ada kampus UNY. Namun dia tidak pernah mencampuradukkan urusan pribadi dan kampus.
ADVERTISEMENT
"Kalau keperluan pribadi ya pribadi saya nggak pernah menggunakan fasilitas kampus. Cek saja," katanya.
Dia menyebut banyak pihak yang salah menilai. Ketika dia ke Gunungkidul dalam urusan kampus, sering disalahartikan bahwa itu untuk pendekatan pilkada.
"Kunjungan ke kampus (UNY di Gunungkidul) kan urusan dinas tidak pribadi bagaimanapun menyiapkan mahasiswa baru harus koordinasi, sosialisasi. Dan kampus UNY dibangun 3 tahun lalu sementara saya diminta maju (bupati) November 2019," ujarnya.
Terkait adanya tuduhan seperti ini, Sutrisna tidak mengambil pusing. Menurutnya yang perlu dilakukan hanya menjelaskan apa yang sebenarnya.
"Ya saya hanya menjelaskan saja, tidak bisa apa-apa. Bisa dicek aja. Tuduhan nggak benar," ujarnya.