Remaja yang Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit Sudah Putus Sekolah Sejak SMP

24 Juni 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosok anak yang bunuh bapaknya, pedagang perabot di Duren Sawit, Jaktim, saat digiring ke Polda Metro Jaya. Foto:  Foto: Dok. Humas Polda Metro Jaya
zoom-in-whitePerbesar
Sosok anak yang bunuh bapaknya, pedagang perabot di Duren Sawit, Jaktim, saat digiring ke Polda Metro Jaya. Foto: Foto: Dok. Humas Polda Metro Jaya
ADVERTISEMENT
Remaja perempuan berinisial KS (17) tega membunuh S yang merupakan ayah kandungnya sendiri di kontrakan sekaligus tempat berdagang perabotan di Jalan Masjid Baitul Latif RT 01/RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Dalam kesehariannya, remaja ini ternyata telah lama putus sekolah.
Berdasarkan keterangan warga pemilik warung sekitar tempat kejadian pembunuhan, Sukmaroso (52), ia mendengar KS telah putus sekolah sejak SMP. Di rumahnya itu, KS tinggal bersama sang ayah dan adiknya perempuannya P (16), yang juga sama-sama sudah putus sekolah.
"Sudah putus (keduanya sudah tak sekolah). Yang kecil baru lulus SMP katanya. Kalau yang gede sudah putus sekolah. [KS] Dari SMP. Kata saudaranya dia," terang Sukmaroso kepada wartawan di warungnya, Senin (24/6).
Penampakan pisau yang digunakan K untuk bunuh ayahnya sendiri, pedagang perabotan di Duren Sawit. Foto: Dok. Humas Polda Metro Jaya
Terkait apa alasannya K putus sekolah, Sukmaroso tidak mengetahuinya.
Jadi Anak Punk dan Ngamen di Depok
Sukmaroso (52), warga sekitar lokasi pembunuhan pedagang perabot di Duren Sawit saat dijumpai di warungnya, Senin (24/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sukmaroso mengatakan KS mengisi hari-harinya dengan mengamen di kawasan Depok.
"Jadi, dia lari ke jalanan, dia ikut teman-temannya, mengamen. Gitu lah kira-kira. Dari penampilan, ya begitulah, namanya anak jalanan, anak punk, kayak anak punk," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Meski belum lama tinggal di lokasi kejadian bersama ayah dan adiknya. Di mata tetangga, KS memang sosok yang jarang terlihat di rumah. Sekalinya terlihat dalam kondisi yang tidak normal.
"Kalau KS memang beler. Tapi kurang tahu. Antara mabuk atau enggaknya, kita enggak tahu. Kadang ngerokok juga sambil ngangkang. Pelanggan saya ya saya hafal, beli rokoknya di sini," kata Sukmaroso.
S sendiri diketahui ditemukan tewas di ruko kontrakan tempat dia berdagang perabotan sekaligus rumahnya. Dia ditemukan tewas pada hari Sabtu (22/6).
Setelah kejadian itu, kepolisian menangkap 2 putrinya. K dan P, namun usai pendalaman, kepolisian memastikan pelakunya adalah K. Dia masih diperiksa di Polda Metro Jaya.