Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris baru Boris Johnson pada pidato pertamanya usai dilantik, kembali menyinggung soal Brexit.
ADVERTISEMENT
Brexit kependekan dari British Exit, merupakan proses keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Pada 31 Oktober 2019 mendatang, tenggat waktu kesepakatan Brexit harus diselesaikan oleh Inggris dan UE.
Terkait semakin dekat tenggat waktu, Johnson menyatakan, Inggris tidak akan mengubah keputusan meninggalkan UE. Sebab, keputusan keluar dari UE adalah keinginan mayoritas warga Inggris.
"Kami akan mencapai kesepakatan baru, kesepakatan lebih baik untuk memaksimalkan peluang Brexit," kata Johnson seusai dilantik Ratu Elizabeth II, seperti dikutip dari AFP, Kamis (25/7).
"Saya yakin dalam 99 hari kami bisa memecahkan itu. Warga Inggris sudah terlalu lama menunggu," sambung dia.
Keputusan Inggris keluar dari Inggris merupakan hasil referendum 2017 lalu. Saat itu sebanyak 51 persen warga Inggris setuju bercerai dengan UE.
Setelah referendum, keluar dari UE bukan perkara mudah. Sejumlah kesepakatan antara Inggris dan UE gagal tercapai.
ADVERTISEMENT
Mandeknya proses Brexit membuat Theresa May memutuskan mundur dari jabatan PM pada Mei lalu.
Johnson, yang dikenal pendukung utama Brexit, menggantikan May lewat pemungutan suara internal di Partai Konservatif. Ia menyingkirkan pesaing utamanya Menlu Jeremy Hunt.