Respons Aa Gym soal Menag Fachrul Razi: Doakan Supaya Takut Allah

25 Oktober 2019 13:08 WIB
comment
29
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aa Gym. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aa Gym. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym memberi tanggapan mengenai sejumlah menteri, khususnya Menteri Agama dan Menteri Pendidikan di Kabinet Indonesia Maju. Aa Gym berharap menteri yang dipilih Presiden Jokowi tidak membuat masyarakat risau dan senantiasa menyerahkan keputusan kepada Allah.
ADVERTISEMENT
"Jadi, sekarang mah inget apa-apa 'Pak, sekarang kabinet begini'. Sudah, kembali ke Allah, kabinet dipikirin juga engga berubah dengan dipikirin kita. Betul?" kata Aa merespons Kabinet Indonesia Maju melalui rekaman video yang diberikannya kepada kumparan saat Kajian Ma'rufatullah di Masjid Daarut Tauhid, Jumat (25/10).
Begitu pula, kata Aa, dengan jabatan Menteri Agama yang menuai protes terutama di kalangan kiai. Aa hanya turut mendoakan agar menteri terpilih dapat menjalankan tugas dengan baik dan memiliki rasa takut kepada Allah. Apabila Menteri Agama menyinggung mengenai radikalisme pun sebaiknya disikapi dengan tenang dan pembuktian.
"'Wah, A, itu sekarang menteri agamanya tentara, katanya?' Padahal, saya anak tentara. Ya, doakan saja supaya takut ke Allah," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"'Tapi kan ngomongnya radikalisme'. Ya, tenang, tinggal kita buktikan saja, kita bukan orang-orang yang bersikap radikal. Yang radikal itu kan yang kemarin masuk-masuk itu. Kalau beda pendapat mah bukan radikal, janggutan bukan radikal. Tinggal kita saja buktikan," lanjut dia.
Selain itu, Aa turut menyinggung sedikit soal jabatan Menteri Pendidikan. Dia mengimbau masyarakat agar tidak terlalu memikirkannya dan lebih baik fokus mendidik keluarga serta diri sendiri.
"'A, menteri pendidikannya juga katanya sepertinya tidak kenal Islam?'. Kan kita belum tahu. Tinggal kita saja sekarang didik diri, didik keluarga dengan baik kan ada Allah yang nanti membulak-balik hati. Jadi jangan sampai mikir tuh kebanyakan ke sana sini terus tidak kembali ke Allah. Cirinya apa? Gelisah. Itu alarm dari Allah kamu enggak ingat Allah jadi galau," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Intinya, sambung Aa, jangan terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan bahkan melupakan Allah. "Periksa sajalah kalau lagi gelisah nyambung enggak ke Allah? Pasti enggak nyambung. Kebanyakan mikir kurang zikir. Harusnya tiap mikir jadi zikir. Allah itu penguasa segalanya. Jadi jangan sampai ada persoalan yang kita anggap besar dan melupakan Allah Yang Maha Besar," kata dia.