Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Respons Mu’ti soal SDN Kabupaten Nias Tak Ada Pengajar: Bakal Rekrut Relawan
20 Januari 2025 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menanggapi soal viralnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Kabupaten Nias yang tidak ada pengajar selama sebulan.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, telah ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terjun langsung mengecek lokasi kejadian. Dia juga berharap masalah ini dapat segera tertangani.
“Terkait dengan kasus Nias itu sudah ada UPT kami yang turun langsung ke lapangan dan kami semoga setelah ini ada pembicaraan dengan pihak-pihak terkait,” kata Mu’ti kepada wartawan, di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Senin (20/1).
“Terutama dengan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten ataupun kota yang memang di wilayahnya terdapat banyak sekolah-sekolah yang secara geografis tidak mudah dijangkau,” sambungnya.
Mu’ti melanjutkan, khusus daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), sejak awal Kemendikdasmen telah menyiapkan penguatan melalui metode learning (pembelajaran). Bukan hanya persekolahan.
“Kami ingin menyampaikan bahwa persoalan ini sudah kami antisipasi dari awal dengan konsep yang kami sebut dengan pertama adalah penguatan learning atau pembelajaran. Tidak hanya penguatan schooling atau persekolahan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Mu’ti juga bakal merekrut sejumlah relawan pendidikan untuk terjun langsung memberikan pelayanan kepada murid-murid di wilayah 3T. Termasuk para murid yang tidak bisa sekolah formal.
“Kemudian yang kedua kami juga sedang menyiapkan konsep untuk nanti kami akan merekrut relawan pendidikan yang di antara tugasnya adalah memberikan layanan pendidikan untuk murid-murid di daerah 3T,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretariat Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya telah mengirimkan tim untuk mengecek langsung lokasi SDN Kabupaten Nias tersebut. Peninjauan dilakukan setelah menerima laporan dari siswa SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o.
Hasil peninjauan juga diunggah ke Instagram Seskab. Dalam video tersebut ditemukan bahwa akses menuju sekolah sangatlah sulit.
Para murid dan pengajar harus melalui jalan setapak sejauh 8,5 km, dilanjutkan menyeberangi 13 sungai dengan waktu tempuh sekitar 2,5 hingga 3 jam. Ini yang menyebabkan para pengajar tidak hadir.
ADVERTISEMENT
Atas persoalan tersebut, Seskab mengeluarkan tiga solusi. Mulai dari pembuatan mess untuk guru, pembuatan jembatan penyeberangan, hingga membangun akses listrik.