Retno Minta UNHCR Desak Negara Konvensi agar Rohingya Tak Jadi Beban Indonesia

13 Desember 2023 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Khusus Executive Board WHO di Jenewa, Minggu (10/12/2023). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Khusus Executive Board WHO di Jenewa, Minggu (10/12/2023). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi mengakui kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh bisa menjadi beban bagi Indonesia. Retno mendesak negara-negara pemilik kewajiban menampung pengungsi untuk menepati komitmen tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Retno saat menemui Komisioner Tinggi UNHCR, Filippo Grandi, di Jenewa, Senin (11/12). Retno berada di Swiss juga untuk menghadiri peringatan 75 Tahun Universal Declaration of Human Rights (UDHR) di kantor PBB.
"Saya juga menyampaikan kepada UNHCR di dalam pertemuan tersebut untuk terus mendesak kepada negara pihak Konvensi Pengungsi untuk segera mulai menerima resettlement sehingga beban tidak bergeser ke negara lain seperti Indonesia," kata Retno pada press briefing virtual.
Imigran etnik Rohingya asal Myanmar menaiki kendaraan menuju tempat penampungan sementara di Banda Aceh, Aceh, Minggu (10/12/2023) malam. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Konvensi Pengungsi pada 1951 adalah perjanjian multilateral untuk mendefinisikan siapa saja yang berhak menyandang status pengungsi. Indonesia tidak meratifikasi konvensi tersebut. Negara yang bukan peratifikasi konvensi tersebut sebenarnya tidak berkewajiban menampung pengungsi dari negara lain.
Negara yang meratifikasi Konvensi Pengungsi antara lain Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Retno juga mengungkap komitmen UNHCR terhadap pengungsi Rohingya di Aceh sebagaimana yang disampaikan Grandi.
"UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin membantu untuk menyelesaikan masalah ini, antara lain dengan memberikan bantuan untuk mendukung kehidupan para pengungsi tersebut," jelas Retno.
Kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh pada akhir tahun ini mengundang polemik akibat penolakan warga lokal setempat.
Presiden Jokowi pada pekan ini menyatakan, warga Rohingya cuma akan ditampung sementara di Indonesia.
Sementara itu, pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwana pada podcast Diptalk yang tayang di YouTube kumparan, menyatakan penolakan terhadap etnis Rohingya di Aceh. Dia bahkan menyarankan perwakilan UNHCR di Indonesia ditutup lantaran tidak menjalankan fungsi dengan baik.