Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Reuni yang Tak Diharapkan Korban Bom Kampung Melayu
25 Mei 2017 14:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Harapan Bripda Ridho Setiawan untuk mengumpulkan kawan-kawannya semasa SMK kini terwujud. Namun sayangnya, mereka dikumpulkan dalam kondisi berduka karena meninggalnya Ridho.
ADVERTISEMENT
Ridho menjadi salah satu korban meninggal dalam ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu malam (24/5). Sehari sebelum kejadian, Ridho sempat bertemu dengan temannya dan kala itu mengungkapkan keinginannya untuk reuni.
"Harapan dia ada satu, temen dia ada namanya Faisal, pas malam Rabu mereka ketemu. Ridho bilang 'Sal, ayo kumpulin anak-anak, kita reuni, kan susah dikumpulin'. 'Susah dikumpulin', kata Faisal gitu. Terus Ridho bilang "Yah masa kumpulnya gara-gara meninggal sama nikahan doang," ujar Anida, teman satu kelas Ridho di SMK Penerbangan Dirganthara Tangerang, saat ditemui di rumah duka di Kelapa Dua, Kota Tangerang Selatan, Kamis (25/5).
Namun siapa menyangka, ucapan tersebut kemudian terwujud tapi dalam kondisi yang tak diharapkan. "Akhirnya bener-bener kita ngumpulnya pas dia meninggal sekarang," kata Anida.
ADVERTISEMENT
Mahmur, rekan Ridho lainnya, menyebut sahabatnya itu memang sempat bercerita soal pekerjaannya sebagai polisi. Ridho sempat berujar kepada Mahmur bahwa dia akan bertugas mengawal sebuah kegiatan.
"Terakhir saya nanya kegiatannya apa, dia bilang 'paling gue besok ngawal'. Saya kan biasanya tahu dia ngawal demo, semacam demo penggusuran di Jakarta itu. Saya enggak ngeh kalau semalem ngawal ini. Saya tahu cuma enggak kepikiran itu sahabat saya Ridho," kata dia.
Selain teman-teman sekelasnya, para guru Ridho di SMK Penerbangan juga terlihat datang di rumah duka. Di mata para gurunya, Ridho merupakan sosok pendiam, namun berprestasi.
"Agak pendiem anaknya. Agak segan. Secara akademik, dia lima besar. Salah satu yang paling disiplin," kata Andi, guru kewirausahaan Ridho.
ADVERTISEMENT