Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ribuan Orang Melamar Jadi Pencuci Kereta: Demi UMR sampai Ingin Diangkat Reguler
20 Maret 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mencari pekerjaan dan pemasukan tambahan jelang hari raya Idul Fitri tampaknya jadi mimpi banyak orang. Termasuk bagi ribuan orang yang memadati Jalan Anyer dan Jalan Anyer 1, Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Sejak pagi mereka telah mengantre di depan kantor KAI Service Branch 1 Jakarta. Bahkan salah seorang pendaftar mengatakan, ada yang sudah antre di sana sejak pukul 04.oo WIB.
Juan, salah seorang pendaftar, datang dari Jakarta Barat. Ia berjalan sembari membawa surat lamaran kerja dan harapan bisa dapat gaji UMR bila diterima bekerja di bawah KAI Service ini.
Meski sudah bekerja sebagai barista di salah satu restoran di Jakarta, ia tetap ingin mencoba peruntungan. Menurutnya, kerja di KAI lebih mengasyikkan.
“Cari pengalaman, terus kayak suasanya juga lebih asik gitu. Pengin nyoba aja. Kalau gaji sih kita enggak munafik ya,” jelas Juan saat ditemui kumparan tak jauh dari tempat pendaftaran.
Sembari menyesap kopinya, Juan bercerita ia mengetahui lowongan pekerjaan ini dari temannya yang lebih dulu bekerja di KAI, tepatnya di bagian penjualan tiket.
Lain Juan, lain pula Aby. Lelaki asal Jakarta ini tampak bugar usai keluar dari keramaian massa di jalan Anyer 1. Senyumnya tampak sumrigah, dia pun terlihat berjalan dengan yakin.
ADVERTISEMENT
Dalam balutan baju putih-hitam khas pelamar kerja, Abu bercerita bahwa ia menjadi satu dari 200 orang pertama yang berhasil mengikuti interview hari ini. Aby menjelaskan, karena massa yang kurang kondusif, interview dibatasi.
“Saya melamar sebagai operasional lebih tepatnya cuci kereta, jadi untuk proses lamarannya itu walk interview,” ujar Aby saat memulai ceritanya.
“Tadi untuk proses penyaringan kurang lebih 150-200 orang pertama. Dia ada interviewnya. Tapi karena dirasa kurang kondusif jadi setelah 200 pertama, mereka langsung main cepat cukup drop cv aja sampai pelamar terakhir,” tambah Aby.
Berdasarkan pernyataan Aby, massa mulai padat sekitar pukul 09.00 pagi. Bahkan, tenda yang sebelumnya terpasang di pinggir jalan harus dipindahkan.
“Lumayanlah, engap karena tadi memang desak-desakan. Kurang lebih ini ada lebih dari 1.000 orang melamar langsung. Desak-desakan juga, sempat anarkis juga di depan kantor karena kurangnya koordinasi dari staf setempat jadi banyak anarkis juga. Rame rusuh,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski harus menghadapi kondisi demikian, Aby tak keberatan. Menurutnya mendaftar kerja di KAI meski hanya sebagai daily workers membuka peluang kerja lebih luas. Termasuk jadi karyawan tetap.
“Jadi target saya itu bukan gaji ya tapi masuk aja dulu dalam circle-nya dulu. Saya sempat di kantor pusat di Bandung lalu masuk daop 1 lalu KA Pariwisata lalu sekarang saya mau coba RMU. Target saya itu cari relasi supaya bisa jadi reguler. Lebih ke link,” jelasnya.
Eks frontliner KAI ini menjelaskan, walk-in-interview yang dibuka oleh KAI Service hari ini memang untuk daily worker atau pekerja harian. Pelamar akan bekerja selama dan itu hanya 20 hari mulai dari tanggal 1-20 April. Peluang ini dibuka dalam rangka angkutan lebaran.
ADVERTISEMENT