Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ribuan Petani Demo di New Delhi Bawa Traktor, Diadang Gas Air Mata Polisi
13 Februari 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan mengerahkan ratusan traktor ke jalanan protokol, massa yang berasal dari berbagai negara bagian — seperti Punjab, Haryana, Uttar Pradesh, dan sekitarnya berbaris menuju New Delhi.
Dikutip dari AFP, para petani yang merasa tidak sejahtera tersebut menuntut disahkannya suatu undang-undang yang mengatur agar panen mereka diberikan jaminan dengan harga sesuai dan sebuah keringanan pinjaman.
Adapun setiap tahunnya, ribuan petani di India tercatat bunuh diri gara-gara terjerat kemiskinan, terlilit utang, dan hasil panen yang sangat dipengaruhi oleh pola cuaca.
Di tengah terpaan perubahan iklim, hasil panen mereka menjadi tidak menentu dan sering kali merugi karena tidak mendapatkan jaminan hasil panen.
Padahal, kelompok petani di India memiliki kekuatan politik yang cukup signifikan karena jumlah mereka yang sangat besar — dua pertiga dari total 1,4 miliar populasi di India bekerja di sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Sehingga, besar kemungkinan bakal ada lebih banyak protes-protes lainnya yang muncul terlebih menjelang pemilu pada April 2024.
Lebih jauh, siaran televisi lokal menunjukkan, barisan yang terdiri dari massa dan ratusan traktor tampak bergerak menuju New Delhi secara beriringan. Menggemakan slogan yang juga digunakan pada protes serupa tahun 2021, mereka menyerukan: 'Delhi Chalo!' atau 'Ayo Long March ke Delhi!'.
Mengantisipasi agar massa tidak mencapai New Delhi, polisi pun dikerahkan membarikade akses jalan dari tiga negara bagian menuju ibu kota menggunakan peralatan yang mengerikan: penghalang terbuat dari logam, beton, paku-paku tajam, dan kawat berduri.
"Jumlah maksimum telah dikerahkan," kata Asisten Komisaris Polisi Delhi, Ranjay Atrishya. Polisi juga melarang kerumunan lebih dari lima orang di tempat-tempat publik New Delhi.
ADVERTISEMENT
Selain menggunakan barikade, polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa di dekat Ambala — berjarak sekitar 200 km dari New Delhi. Siaran televisi memperlihatkan awan tebal gas air mata menyelimuti kawasan tersebut.
Hingga berita ini dirilis, Perdana Menteri India Narendra Modi belum memberikan tanggapan lebih lanjut.