Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil buka suara menanggapi rencana Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang akan memulangkan sekitar 600 WNI eks simpatisan ISIS dari Suriah.
ADVERTISEMENT
Emil menegaskan Pemprov Jabar masih menunggu instruksi dari Presiden Jokowi terkait pemulangan mereka. Hingga saat ini belum ada arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
"Pemda hanya menjalankan kebijakan dari pusat. Per hari ini saya belum ada kejelasan bagaimana penanganan pemulangan WNI yang dulu masuk ke ISIS di Suriah atau di mana-mana, kami belum," kata dia kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (5/2).
Presiden Jokowi sendiri baru akan memutuskan kepulangan WNI eks ISIS antara Mei atau Juni. Hal itu disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Ada dua rencana yang akan diambil oleh pemerintah yakni memulangkan mereka atau tidak.
Kang Emil menuturkan jika kelak opsi pemulangan yang dipilih pemerintah, ia berharap WNI eks ISIS dapat kembali menjalankan aktivitas seperti biasa dan turut membantu memajukan bangsa dengan berpedoman Pancasila.
ADVERTISEMENT
Mantan Wali Kota Bandung itu memastikan Pemprov Jabar akan menerima kedatangan mereka.
"Tapi kami intinya ingin warga kami hidup normal seperti biasanya membangun negeri ini dengan ideologi Pancasila tentunya. Iyalah (akan diterima), kan warga sendiri. Asal insyaf dan tidak lagi melakukan kegiatan ilegal," tutur Emil.
Rencana pemulangan ratusan WNI eks kombatan ISIS pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Namun, Fachrul tak menyebut kapan proses pemulangan itu akan dilakukan.
"Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan memulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah. Mereka dulu tergabung di ISIS untuk mendirikan negara yang mereka namakan khilafah," kata Fachrul di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (1/2).
ADVERTISEMENT
Fachrul menuturkan saat ini mereka tengah telantar di wilayah Timur Tengah. Ia berharap setelah dipulangkan ke Indonesia, pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pembinaan agar mencintai negara.
Namun, pernyataan ini kemudian diluruskan oleh Menag lewat staf khususnya, Ubaidillah Amin.